CIAMIS.LawuNews
Hujan yang terus mengguyur wilayah Kabupaten Ciamis, hingga Minggu (21/7) malam pukul 21.00, merendam pemukiman warga yang berada di bantaran sungai Cileueur.
Bahkan sekitar 6 hektare tanaman padi siap panen, yakni tiga hektare di Desa Kertaharja Kecamatan Cijeungjing dan 3 hektare di Dusun Limus Desa Sukajadi Kecamatan Sadananya juga porak poranda. Tak hanya itu, banjir bandang juga merendam sekitar 100 kolam ikan milik warga yang berada di sekitar sungai Cileuer.
Sekretaris Desa Sukajadi Wawan mengatakan penyebab banjir, selain tingginya intensitas curah hujan, juga jebolnya bronjong di blok Cipicung Dusun Limus Desa Sukajadi sepanjang 120 meter. Tak ada korban dalam peristiwa itu. Namun menurut Wawan kerugian diperkirakan mencapai RP 500 juta.
"Meski tidak ada korban jiwa kerugian dari banjir yang menerjang ini mencapai RP 500 juta. "Kami pun tengah membuat laporannya untuk dilaporkan kepada pihak terkait," ujar Sekdes Sukajadi Wawan. Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Ciamis, Drs. H. Herdi Saleh MM. didampingi Kabid Penanggulangan dan Rehabilitasi Sosial, Wawan Hernawan bersa¬ma istri Sekda Ny. Kania Herdiat, menjelaskan berdasarkan laporan yang diterima pagi banjir luapan air Cileueur itu tak hanya menerjang di wilayah Sukajadi Kecamatan Sadananya saja, namun juga menerjang di sekitar bantaran Cileuer Desa Kertaharja Kecamatan Cijeungjing. Disamping banjir luapan air Cileueur ini menerjang dibeberapa titik dikawasan Ciamis juga memporak porandakan 4 rumah di bantaran sungai Cileueur Janggala Ciamis.
"Meski tidak ada korban jiwa kerugian dari banjir yang menerjang ini mencapai RP 500 juta. "Kami pun tengah membuat laporannya untuk dilaporkan kepada pihak terkait," ujar Sekdes Sukajadi Wawan. Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Ciamis, Drs. H. Herdi Saleh MM. didampingi Kabid Penanggulangan dan Rehabilitasi Sosial, Wawan Hernawan bersa¬ma istri Sekda Ny. Kania Herdiat, menjelaskan berdasarkan laporan yang diterima pagi banjir luapan air Cileueur itu tak hanya menerjang di wilayah Sukajadi Kecamatan Sadananya saja, namun juga menerjang di sekitar bantaran Cileuer Desa Kertaharja Kecamatan Cijeungjing. Disamping banjir luapan air Cileueur ini menerjang dibeberapa titik dikawasan Ciamis juga memporak porandakan 4 rumah di bantaran sungai Cileueur Janggala Ciamis.
Setelah mendapat laporan kami bersama Taruna Siaga Bencana (Tagana) langsung turun ke lapangan.
"Kami akan mendata dahulu berapa jumlah warga yang tertimpa bencana dan kami akan terus memantau hingga semua kedaan kembali normal" ujar Herdi Saleh. Dikatakanya, pihaknya selain melakukan pemantauan langsung juga akan memberikan bantuan berupa sembako, seragam sekolah, perlengkapan bayi alat dapur, serta akan membuat tenda darurat.
Mengenai kepastian berapa kerugian, belum bisa disebutkan. "Yang pasti kami beserta jajaran pemerintahan akan segera memberikan bantuan sandang dan pangan kepada warga yang terkena banjir," tegas Herdi Saleh.
Banjir bandang akibat meluapnya air dari aliran sungai Cileueur menerjang empat rumah milik warga sekitar sungai Senin (22/7) pukul 01.00.
Bahkan ada satu rumah milik Ny Nunung (51) warga Lingkungan Janggala RT 01 RW 05 Kelurahan Ciamis nyaris terseret arus air karena lokasinya hanya 5 meter dari daerah aliran sungai Cileueur.
Kini rumah bapak 4 anak tersebut begitu mengkhawatirkan dan hampir ambruk. Beruntung saat kejadian tidak ada korban jiwa. Banjir bandang hanya menyeret alat-alat rumah tangga dan elektronik.
Selain rumah Nunung, banjir bandang juga menerjang rumah Ading, Olib, Opik, Yeni dan Ace Masri. Ny Nunung ditemui LawuNews.com dirumahnya mengatakan, musibah banjir terjadi sekitar pukul 01.00 dini hari. Waktu itu, ia dan keluarganya sedang tidur nyenyak. Tiba-tiba ada air masuk ke dalam rumah. "Saya langsung menyelamatkan anak saya dan juga memberitahu tetangga yang rumahnya diterjang banjir juga," katanya.
Nunung mengaku banjir bandang baru kali ini terjadi, sebab air meluap hingga 4 meter di atas sungai. Biasanya ketika hujan deraspun air tidak pernah meluap bingga menyebabkan banjir bandang. "Biasanya mah tidak sampai seperti ini.
Paling air hanya sebatas deras di aliran sungai,'' ungkapnya.
Dia menambahkan, akibat banjir tersebut sejumlah alat elektronik seperti televisi, dispenser, kompor gas, tempat tidur ikut hanyut terbawa banjir. Termasuk seragam buku dan dokumen-dokumen penting ikut hanyut, kini saya sudah tidak punya apa-apa lagi,"jelas Nunung. Akibat banjir bandang tersebut, ia mengalami kerugian sekitar Rp 12 juta.
Setelah terjadinya banjir bandang yang terjadi akibat luapan Sungai Cileueur yang nyaris menghanyutkan satu rumah milik warga, pemerintah berencana membuat kirmir atau penahan tebing di lokasi yang banjir bandang, tepatnya di Lingkungan Lebak, Kelurahan Ciamis.
Kepastian itu disampaikan Bupati Ciamis, H. Engkon Komara didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Ciamis, H. Dicky Erwin Juliadi dan Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Ciamis, Herdi Saleh, saat meninjau langsung ke lokasi bencana Selasa (23/7).
Kepada kepala dinas terkait, Bupati memerintahkan agar di lokasi terjadinya banjir dibangun kirmir. Karena lokasi yang terjadi bencana dalam posisi patahan-patahan sungai yang memang sangat berbahaya. Selain itu, Bupati juga meminta agar korban segera direlokasi ke tempat yang lebih aman.
Sepertinya korban harus di relokasi ke tempat yang lebih aman karena lokasi yang sekarang sangat bahaya sekali ini, terkecuali nanti setelah di bangun kirmir boleh balik lagi ke tempat semula, sebetulnya membangun rumah di bantar sungai ini tidak boleh dan ada prosedur khususnya karena tanah milik negara," kata H. Engkon.
H. Engkon menyarankan agar korban tidak menempati rumah yang saat ini terkena bencana karena berbahaya, H. Engkon juga berharap korban membangun rumah di tanah milik Wawan Otid yang merupakan tokoh masyarakat Ciamis yang posisinya tempat di atas lokasi bencana.
"Saya bantu uang tunai sebesar sepuluh juta untuk benah rumah atau membangun rumah kembali korban di tempat yang lebih aman, untuk tenaga pembangunan kita bisa kerahkan PMI atau TNI," ujar H. Engkon. Segera
Dari pantauan LawuNews.com di lokasi banjir bandang akibat meluapnya Cileueur, Kamis (25/7) jam 01.00 di Dusun Limus Desa Sukajadi Kecamatan Sadananya, banjir kembali menerjang akibat meluapnya sungai Cileueur. Hujan yang terus mengguyur sejak Rabu malam memperburuk suasana.
Tokoh pemuda Sukajadi, Kholik (40) berharap kepada arapat terkait untuk segera membantu warga yang tertimpa musibah. Menurutnya, sampai saat ini warga di sekitar lokasi belum menerima bantuan apapun dari pihak Pemda. (Mamay/Dian/Red)
No comments:
Post a Comment