PERINGATAN 130 TAHUN LETUSAN GUNUNG KRAKATAU
KODAM III SLW.(LawuNews.com)
Kasrem 064/MY Letkol Arh Budhi Dharmawan, S.Sos mengikuti Workshop Peringatan 130 Tahun Letusan Gunung Krakatau yang diselenggarakan oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bertempat di Hotel Le Dian Serang pada 28-29 Agustus 2013,
dengan mengambil tema “Potensi Letusan Gunung Anak Krakatau di Masa Depan dan Pengurangan Resiko Bencana di Wilayah Vital Strategis”. Dalam workshop ini dilakukan diskusi tentang pembelajaran terhadap letusan masa lalu dan upaya mitigasi yang telah dilakukan, baik dari aspek keilmuan, teknologi dan manajemen bersama semua komponen pemangku kepentingan untuk peningkatan upaya mitigasi.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Bpk Sukhyar dalam sambutannya mengatakan bahwa peringatan meletusnya Gunung Krakatau memang patut dilaksanakan, mengingat letusan tersebut memberikan implikasi besar bagi kehidupan masyarakat saat itu. Fenomena alam yang terjadi saat itu memang patut diperingati. Ini menjadi awareness kita bahwa bencana besar seperti Krakatau memang terjadi. Lebih lanjut Sukhyar menambahkan bahwa Krakatau pernah meletus pada abad V, IX, X, XI, XII, XIV, XVI dan XVII.
Letusan besar terakhir terjadi pada 20 Mei 1883 hingga awal Agustus 1883. Letusan dengan indeks enam (sangat besar) tersebut puncaknya terjadi pada 27 Agustus 1883 pukul 10.00 pagi waktu setempat dan menghasilkan letusan dengan ketinggian mencapai 80 km dan menghancurkan dua per tiga tubuh gunung Krakatau. Selain itu letusan menimbulkan tsunami dengan ketinggian mencapai 40 meter yang melanda pantai selatan Sumatra dan pantai barat Jawa, berikut korban jiwa mencapai 36.000 jiwa.Selanjutnya Kasrem 064/MY dalam sambutannya menyampaikan, bahwa kegiatan Workshop ini bagi Korem 064/MY sangatlah penting mengingat tugas TNI yang disebutkan dalam UU No 34 Tahun 2004, dimana TNI membantu pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana.
Oleh karenanya pengetahuan tentang aktivitas letusan gunung krakatau dari waktu ke waktu, dan segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat letusan gunung krakatau serta langkah yang harus diambil akan sangat penting guna mengambil tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas apabila terjadi bencana. Akan tetapi kegiatan berikutnya yang harus dilakukan adalah sosialisasi kepada masyarakat, sehingga kegiatan yang kita laksanakan pada workshop ini, akan memberikan manfaat bagi koordinasi antar instansi maupun organisasi masyarakat yang terlibat dalam penanggulangan bencana.
Lebih lanjut Kasrem menyampaikan bahwa Banten termasuk daerah yang rawan bencana oleh karena itu harus ada upaya untuk dapat mengantisipasi terjadinya bencana, yang membutuhkan kepedulian dari semua pihak yang terkait untuk dapat mengatasi hal tersebut. Dengan koordinasi yang baik terhadap potensi-potensi yang ada di Banten, sehingga apabila terjadi bencana dapat diatasi dengan baik.
Kegiatan ini diikuti oleh 120 orang yang berasal dari instansi pemerintah daerah provinsi Banten dan provinsi Lampung, badan Geologi Kementerian ESDM, TNI dan Polri, BMKG, BNPB, BPBD Banten, Distamben provinsi dan kabupaten/kota se Banten. Adapun sebagai narasumber berasal dari ITB, UPN, LIPI, Badan Geologi, BPPT, BMKG, BPBD Banten, Dirjen Bina Marga dan Dirjen Tata Ruang Kementerian PU. (Pendam III/Slw, Penrem 064/MY/Suparman)
No comments:
Post a Comment