Saturday, September 7, 2013

Harga Kedelai Meroket , Ditanggapi Serius Gubernur Jabar

CIAMIS.(LawuNews.com) 
    Banyaknya para pengusaha yang terancam gulung tikar dalam menggeluti usaha tahu dan tempe akibat meroketnya harga kacang kedelai akhir-akhir ini, mendapat tanggapan serius dari Gubernur Jawa Barat, H. Ahmad Heryawan. Menurut Kang Aher panggilan akrab Ahmad Heryawan, saat ditemui di sela-sela acara Grebek Pasar belum lama ini, naiknya harga kacang kedelai karena masuknya impor kedelai dari luar negeri.Aher yakin jika masalah tersebut bisa dipecahkan apabila pasokan kedelai di Indonesia tinggi. Maka ia mengajak kepada para petani agar bisa meningkatkan areal penanaman kedelai. Sehingga ke depan Jawa Barat bisa swasembada kedelai. 
   "Jabar ke depan, bisa swasembada kedelai," ujar Aher. Menurut Kang Aher harga kedelai naik disebabkan harga dollar terhadap rupiah naik. Sementara perajin makanan berbahan kedelai di Indonesia sangat bergantung kepada pasar impor. Padahal tempe, tahu makanan asli kita. Akibat harga dolar naik, kedelai naik, otomatis tempe tahu naik. Ke depan, Pemprov Jawa Baratakan menggencarkan menanam kacang kedelai dan tana-man pengganti kedelai, salah satunya kacang koro. Itu untuk mengatasi ketergantungan perajin terhadap kedelai impor. "Insya Allah, Jawa Barat akan memelopori tanam kedelai. Kita tanam kedelai ramai-ramai, di mana-mana, sehingga porsi impor berkurang. 
   Sehingga har-ga kedelai bisa dikendalikan," tegas Aher. Aher menambahkan, wilayah Jawa Barat ke depan harus mempunyai kemandirian pangan di bidang kedelai sehingga porsi impor diturunkan sedikit hingga bisa mengatasi masalah kelangkaan dan mahalnya kedelai. Pihaknya mengaku untuk mengatasi soal ini di Jabar tidak ada cara lain selain harus me-nanam sebanyak-banyaknya kedelai, namun upaya inipun harus disertai dengan tatanan ekonomi makro yang baik. Sehingga ada jaminan bagi para petani ketika sudah mulai menanam dan memanen kedelai. 
   Kaitan dengan itu kata Aher, pihaknya akan menyiapkan lahan seluas 100.000 hektare diberbagai kota/kabupaten untuk ditanami kedelai. "Lahan itu tidak hanya milik petani semata, sebagian merupakan lahan perkebunan. Kami optimistis jika lahan yang disiapkan mampu memproduksi hingga 150.000 ton kedelai. Hasil produksi tersebut dianggap mencukupi terutama untuk kebutuhan di Jabar. Hingga demikian target Jabar bisa swasembada kedelai terpenuhi," ungkap Kang Aher. (Mamay/Dian/Red)

No comments:

Koprasi Warga Cimahi Mandiri Menggelar RAT Tepat Waktu

Cimahi (LawuPost)  Koperasi yang sehat dan baik adalah Koperasi yang mampu melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) tepat waktu, dan Rap...