Tuesday, October 22, 2013

Polres Ciamis Kejar Pelaku Pelemparan Bom Molotov


AKBP Witnu Urip Laksana
CIAMIS.(Lawunews.Com)
  Aksi brutal berandalan bermotor kembali memakan korban. Di Garut dua orang luka parah.  Di Ciamis, empat orang terkena lemparan bom molotov, satu orang kritis, tiga lainnya mengalami luka bakar serius. Agus (14), salah seorang korban pelemparan bom molotov sekelompok orang bermotor mengalami luka bakar di bagian wajah, leher dan kedua tangannya. Karyawan di salah satu bengkel di Kawali itu langsung dirujuk ke RSUD Ciamis karena kritis. Puskesmas Kawali tidak sanggup merawat warga Dusun Sukajadi RT 2 / RW 9 Desa Winduraja itu. Sedangkan tiga orang korban lain masih dirawat di Puskesmas Kawali. Ketiganya, pelajar SMP Muhamadiyah Kawali, sama-sama menjadi korban sekelompok orang bermotor, Sabtu (12/10) sekitar pukut. 23.30 WIB. Peristiwa itu terjadi di depan SDN 1 Kawali, arah barat alun¬-alun Kawali. Rijwan (13), siswa SMP Muhammadiyah Kawali kelas 2, warga Dusun Sukajadi RT 1 RW 9, Desa Winduraja, mengalami luka bakar di bagian leher belakang serta di atas kening sebelah kiri dan sikut sebeIah kanan. Ismi (14), warga Dusun Singandaru RT 8 RW 12 Desa Kawali, mengalami luka bakar di leher bagian belakang dan telingga sebelah kiri, serta Ami (14), warga Dusun Kilayugung RT 8 RW 4, Desa Kawalimukti mengalami luka bakar di ba-gian paha, betis dan ibu jari kiri. 
   Menurut Ismi, malam itu mereka sedang nongkrong di depan SDN 1 Kawali bersama teman-temannya, kurang lebih 15 orang. "Sebelumnya kami telah janjian dulu untuk ngaliwet di rumah teman, setelah beres lalu jalan jalan ke pasar malam di alun-alun," kata Ismi. Lantas mereka nongkrong di depan SDN 1 Kawali dengan posisi membelakangi alun-alun dan menghadap ke benteng sekolah itu. “Awalnya kami sempat melihat dari arah Kaum MasjidAgung Kawali, ada dua kendaraan. Mereka berboncengan sambil membawa obor dari botol bekas minuman bir warna biru. Tidak curiga, kami mengira mereka itu mau pawai obor, namun setelah berada di belakang kami, mereka langsung melemparkan botol itu ke arah benteng sekolah, persis ke depan tempat nongkrong kami," paparnya. Saat botol itu menyentuh tanah, kata Ismi, langsung meledak. “Suara ledakan keras, disusul dengan semburan api dan bensin dari dalam botol yang muncrat ke tubuh kami, sementara para pelaku pada saat langsung melarikan diri ke arah Ciamis," katanya. Menurut keterangan dari salah seorang petugas medis dari Puskesmas Kawali, korban masing-masing mengalami luka bakar cukup parah, bahkan beberapa bagian kulit di tubuh mereka yang terkena bom molotov dibagian wajah dan lehernya sudah melepuh, sehingga harus dilakukan perawatan medis yang cukup serius karena bisa bardampak ke infeksi kulit. 
    Anggota XTC Empat remaja yang menjadi korban bom molotov yang terjadi di Kawali, Sabtu (12/10) malam ternyata anggota dari Exalt To Creativity (XTC) Ciamis. Dengan begitu XTC meminta polisi mengusut tuntas kasus tersebut. Seperti yang dilansir Lawunews.Com empat remaja menjadi korban pelemparan bom molotov yang dilempar oleh seorang pengendara yang tidak dikenal di depan SDN 1 Kawali, akibat kejadian tersebut, satu diantaranya mengalami kondisi kritis dan tiga lainnya mengalami luka bakar cukup parah. Ketua DPC XTC Indonesia Cabang Ciamis, Gian Ferdyana Henukh saat ditemui, Selasa (15/10) mengatakan, jika kejadian tersebut adalah tindakan kriminal murni yang disengaja ditujukan kepada anak cabang XTC Indonesia- Ciamis oleh orang-orang yang berniat mengganggu keharmonisan XTC. “Setelah kami resmi sebagai organisasi-organisasi karya muda malah banyak yang mengganggu kami, terutama setelah kami mendapatkan surat keterangan terdaftar dari Kesbangpolinmas,” kata Gian. Kemudian menurut Gian, mengenai pelemparan bom molotov terhadap anggota XTC tidak akan dijadikan polemik atau menjadi dendam bagi organisasi kami karena kami sudah sepenuhnya mempercayakan kepada pihak yang berwajib untuk menindaklanjuti. “Namun jika pihak berwajib tidak bisa mengungkap kasus ini kami sebagai pengurus dewan cabang akan turun tangan mengusut kasus ini,” ujar Gian. 
   Menurut dia, bukan hanya mereka yang menjadi korban tetapi juga masyarakat karena sudah mengganggu kondusifitas lingkungan dan meresahkan warga Ciamis. Salah seorang tokoh pemuda Kawali, Ega Anggara, mengaku kecolongan dengan terjadinya peristiwa itu. “Terus terang kami merasa kecolongan,” kata pentolan Forum Pemuda Kecamatan Kawali itu. Ia mengutuk keras para pelaku pelemparan bom molotov. “Kami meminta agar kepolisian segera menangkap pelaku. Sudah sejak lama, di Kawali memang marak komunitas motor dan terorganisir, sehingga sampai sejauh ini tidak pernah terjadi peristiwa seperti kemarin. Kami akan berkoordinasi dengan koordinator komunitas motor yang ada. Mudah-mudahan saja sang pelaku segera tertangkap,” katanya. Ega menuturkan, Kawali merupakan kawasan budaya. Menurutnya, jangan sampai dikotori oleh sekelompok orang yang tidak bertanggungjawab. Kepala Desa Linggapura, Dedi Junaedi, menyayangkan peristiwa itu terjadi di Kawali. Menurut dia semua warga Kawali mengutuk keras kepada pelaku. “Semoga para pelaku bisa segera tertangkap para pelakunya. Agar warga Kawali merasa tenang lagi dan kejadian tersebut merupakan peringatan bagi semua warga Kawali khususnya agar tidak lengah mengawasi lingkungan dan anak-anaknya,” katanya menandaskan. Terkait kasus pelemparan bom molotov di depan SDN 1 Kawali beberapa hari lalu. 
   hingga kini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan mem¬persempit ruang gerak pelaku. Menurut Kapolres Ciamis AKBP Urip Witnu Laksana melalu Kabag Ops Komisaris Sutisna sampai saat ini masih menempatkan anggota di TKP untuk mengumpulkan data-data. Sutisna menyebutkan sesuai isu yang beredar dimasyarakat, pelaku merupakan anggota gerombolan motor. Namun hasil sementara belum bisa memastikan. Anggota intel dan reskrim dari polsek serta polres akan terus memburu pelaku dari data-data yang dikumpulkan dari lapangan selama ini. Untuk mempersempit ruang gerak pelaku, selain menyiapkan anggota unit reserse krimmal pihaknya pun menggelar razia kendaraan bermotor. Sementara itu, Ketua XTC Gian Ferdyana Henukh menyatakan, kesiapannya untuk membantu pihak polisi untuk memburu pelaku pelemparan. "Kami akan memberikan kesaksian yang sejelas jelasnya pada polisi, untuk secepatnya mengungkap kasus ini," ucap Gian. Lanjut Gian, dari kejadian ini karena menimpa anak di bawah umur maka setidaknya akan berpengaruh pada kondisi sikis korban disamping luka yang dialaminya. "Saya minta pada polisi agar menghukum pelaku dengan hukuman yang setimpal, agar memberi efek jera pada pelaku." kata Gian. (Mamay/Dian)

No comments:

Koprasi Warga Cimahi Mandiri Menggelar RAT Tepat Waktu

Cimahi (LawuPost)  Koperasi yang sehat dan baik adalah Koperasi yang mampu melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) tepat waktu, dan Rap...