Ciamis (Lawunews.Com)
Pendidikan dan moralitas merupakan investasi yang sangat berharga bagi peradaban umat manusia. Selain itu pendidikan juga merupakan pilar yang sangat dibutuhkan bagi kebangkitan dan kemajuan suatu bangsa.
Salah satu untuk mewujudkan hal itu yakni gemar memakmurkan masjid, baik dilingkungan sekolah maupun dilingkungan masyarakat, “demikian diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, H. Tatang.S.Ag,M.Pd didampingi Kepala Sekolah SMPN 1 Cijeungjing, Dr. H. Aning Efendi, M.Pd saat sosialisasi keagamaan di aula SMPN 1 Cijeungjing Kabupaten Ciamis, beberapa waktu lalu.
Diungkapkannya, memahami masjid secara universal artinya juga memahami sebagai sebuah instrumen sosial masyarakat islam yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat islam. Sehingga mesjid merupakan salah satu perwujudan aspirasi umat islam sebagai tempat ibadah. “Mengingat fungsinya yang strategis, maka perlu ditumbuhkembangkan segi kegiatan kemakmuran masjid oleh kita bersama.
Pada diri pelajar juga muncul sebuah keyakinan bahwa masjid menjadi pusat dan sumber peradaban islam, “tegas H. Tatang. Melalui masjid pula, kaderisasi generasi muda khususnya para pelajar dapat dilakukan melalui proses pendidikan islam yang bersifat continue, untuk pencapaian kemajuan. Sehingga pendidikan agama tidak cenderung mengedepankan aspek kognitif (pemikiran), tetapi juga afektif (rasa) dan psikomotrik (tingkah laku).
Mesjid tidaklah hanya sebatas tempat ibadah Mahdhoh (mikro) saja, tetapi juga ibadah Ghayr Mahdhoh (makro). Sehingga, mesjid kembali pada fungsinya sebagaimana zaman Nabi Muhammad SAW, sebagai pusat pendidikan Islam yang mengajarkan ajaran islam dan nilai-nilainya, agar menjadi way of life (pandangan dan sikap hidup) seseorang.
Dikatakannya, dalam membangun pendidikan dan moralitas khususnya para pelajar tidaklah hanya semata tugas dan tanggungjawab pihak sekolah saja namun demikian tentunya merupakan tanggungjawab bersama baik pemerintah, sekolah dan juga tentunya masyarakat.
Sementara itu Kepala Sekolah SMPN 1 Cijeungjing, Dr. H. Aning Efendi, MPd mengatakan, untuk menjawab pendidikan dan moralitas para pelajar khususnya diruang lingkup SMPN 1 Cijeungjing, pihaknya tengah gencar dengan “Gerakan Memakmurkan Masjid”.
Kewajiban memakmurkan mesjid tidak hanya di lingkungan sekolah saja, tetapi juga dilingkungan masyarakat. Adapun manfaat dari adanya pemberdayaan masjid tersebut siswa dapat terlatih dan terbiasa dalam mempraktekkan ajaran islam terutama yang berkaitan dengan ibadah, kebiasaan sholat berjamaah.
“Diharapkan, dengan adanya gerakan memakmurkan mesjid, maka siswa bisa fokus, tersentralkan dan terkontrol segala aktivitasnya termasuk terkontrol pula pendidikan dan moralitas, “tegas H. Aning. (Mamay/Dian)
Pendidikan dan moralitas merupakan investasi yang sangat berharga bagi peradaban umat manusia. Selain itu pendidikan juga merupakan pilar yang sangat dibutuhkan bagi kebangkitan dan kemajuan suatu bangsa.
Salah satu untuk mewujudkan hal itu yakni gemar memakmurkan masjid, baik dilingkungan sekolah maupun dilingkungan masyarakat, “demikian diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, H. Tatang.S.Ag,M.Pd didampingi Kepala Sekolah SMPN 1 Cijeungjing, Dr. H. Aning Efendi, M.Pd saat sosialisasi keagamaan di aula SMPN 1 Cijeungjing Kabupaten Ciamis, beberapa waktu lalu.
Diungkapkannya, memahami masjid secara universal artinya juga memahami sebagai sebuah instrumen sosial masyarakat islam yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat islam. Sehingga mesjid merupakan salah satu perwujudan aspirasi umat islam sebagai tempat ibadah. “Mengingat fungsinya yang strategis, maka perlu ditumbuhkembangkan segi kegiatan kemakmuran masjid oleh kita bersama.
Pada diri pelajar juga muncul sebuah keyakinan bahwa masjid menjadi pusat dan sumber peradaban islam, “tegas H. Tatang. Melalui masjid pula, kaderisasi generasi muda khususnya para pelajar dapat dilakukan melalui proses pendidikan islam yang bersifat continue, untuk pencapaian kemajuan. Sehingga pendidikan agama tidak cenderung mengedepankan aspek kognitif (pemikiran), tetapi juga afektif (rasa) dan psikomotrik (tingkah laku).
Mesjid tidaklah hanya sebatas tempat ibadah Mahdhoh (mikro) saja, tetapi juga ibadah Ghayr Mahdhoh (makro). Sehingga, mesjid kembali pada fungsinya sebagaimana zaman Nabi Muhammad SAW, sebagai pusat pendidikan Islam yang mengajarkan ajaran islam dan nilai-nilainya, agar menjadi way of life (pandangan dan sikap hidup) seseorang.
Dikatakannya, dalam membangun pendidikan dan moralitas khususnya para pelajar tidaklah hanya semata tugas dan tanggungjawab pihak sekolah saja namun demikian tentunya merupakan tanggungjawab bersama baik pemerintah, sekolah dan juga tentunya masyarakat.
Sementara itu Kepala Sekolah SMPN 1 Cijeungjing, Dr. H. Aning Efendi, MPd mengatakan, untuk menjawab pendidikan dan moralitas para pelajar khususnya diruang lingkup SMPN 1 Cijeungjing, pihaknya tengah gencar dengan “Gerakan Memakmurkan Masjid”.
Kewajiban memakmurkan mesjid tidak hanya di lingkungan sekolah saja, tetapi juga dilingkungan masyarakat. Adapun manfaat dari adanya pemberdayaan masjid tersebut siswa dapat terlatih dan terbiasa dalam mempraktekkan ajaran islam terutama yang berkaitan dengan ibadah, kebiasaan sholat berjamaah.
“Diharapkan, dengan adanya gerakan memakmurkan mesjid, maka siswa bisa fokus, tersentralkan dan terkontrol segala aktivitasnya termasuk terkontrol pula pendidikan dan moralitas, “tegas H. Aning. (Mamay/Dian)
No comments:
Post a Comment