Cimahi (Lawunews.Com)
Pesatnya
populasi penduduk di suatu negara di dunia yang tidak diimbangi dengan
ketersediaan pangan, air bersih dan energi di negara tersebut akan menjadi
pemicu munculnya konflik-konflik baru. Hal ini dikemukakan Kepala Staf Angkatan
Darat (Kasad) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam Sidang Senat Terbuka
Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani) Kota Cimahi,
(28/8).
Kasad menyampaikan bahwa pada masa sekarang, karakteristik
rongrongan terhadap kedaulatan negara semakin berkembang sesuai dengan situasi
dan kemajuan teknologi. Menurut Kasad, perang konvensional antara dua negara
dewasa ini kemungkinannya sangat kecil. Kerasnya tuntutan-tuntutan kepentingan
kelompok saat ini mendorong munculnya perang-perang jenis baru di antaranya
perang asimetris, perang hibrida dan perang proxy (proxy war).
Dijelaskan Kasad, proxy
war merupakan suatu konfrontasi antara dua kekuatan besar dengan
menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung
dengan alasan untuk mengurangi resiko konflik langsung yang berisiko pada
kehancuran fatal. Menurut Kasad, biasanya pihak ketiga yang bertindak sebagai
pemain pengganti adalah negara kecil, namun kadang juga bisa dilakukan oleh
kekuatan nonstate actors seperti LSM,
Ormas, kelompok masyarakat atau perorangan. “Indikasi adanya proxy war di antaranya adalah gerakan
separatis, demonstrasi massa dan bentrok antar kelompok," jelas Kasad.
Lebih jauh Kasad menegaskan untuk mengatasi datangnya proxy war, upaya yang terbaik dan paling
sederhana adalah back to basic. Cinta dan peduli terhadap kepentingan negara
merupakan kepentingan tertinggi di atas segala-galanya. Adanya
individu-individu yang kaya, belum tentu membuat negara menjadi sejahtera. Tapi
negara yang kaya, akan membuat rakyatnya menjadi sejahtera. Semua pemimpin dari
semua strata harus banyak berbuat dan beraksi, bukan hanya berbicara.
“Dalam konteks ini para mahasiswa dapat menjadi
warrior-warrior dalam proxy war
sekaligus pengawal bangsa dengan bertindak sebagai agen perubahan,"
pungkas Kasad.
Hadir mendampingi Kasad pada acara yang bertajuk "Peran
Pemuda dalam Menghadapi Proxy War", yang diikuti oleh 3.590 mahasiswa baru
Unjani tersebut, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim, Asops
Kasdam III/Siliwangi, Aster Kasdam III/Siliwangi dan Kahubdam III/Siliwangi. (Pendam III/Slw/Rega)
No comments:
Post a Comment