Monday, September 1, 2014

Kasad: Mahasiswa sebagai Warrior dalam Proxy War

Cimahi (Lawunews.Com)
Pesatnya populasi penduduk di suatu negara di dunia yang tidak diimbangi dengan ketersediaan pangan, air bersih dan energi di negara tersebut akan menjadi pemicu munculnya konflik-konflik baru. Hal ini dikemukakan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam Sidang Senat Terbuka Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani) Kota Cimahi, (28/8). 
Kasad menyampaikan bahwa pada masa sekarang, karakteristik rongrongan terhadap kedaulatan negara semakin berkembang sesuai dengan situasi dan kemajuan teknologi. Menurut Kasad, perang konvensional antara dua negara dewasa ini kemungkinannya sangat kecil. Kerasnya tuntutan-tuntutan kepentingan kelompok saat ini mendorong munculnya perang-perang jenis baru di antaranya perang asimetris, perang hibrida dan perang proxy (proxy war).
Dijelaskan Kasad, proxy war merupakan suatu konfrontasi antara dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung dengan alasan untuk mengurangi resiko konflik langsung yang berisiko pada kehancuran fatal. Menurut Kasad, biasanya pihak ketiga yang bertindak sebagai pemain pengganti adalah negara kecil, namun kadang juga bisa dilakukan oleh kekuatan nonstate actors seperti LSM, Ormas, kelompok masyarakat atau perorangan. “Indikasi adanya proxy war di antaranya adalah gerakan separatis, demonstrasi massa dan bentrok antar kelompok," jelas Kasad.
Lebih jauh Kasad menegaskan untuk mengatasi datangnya proxy war, upaya yang terbaik dan paling sederhana adalah back to basic. Cinta dan peduli terhadap kepenting­an negara merupakan kepentingan ter­tinggi di atas segala-galanya. Adanya individu-individu yang kaya, belum tentu membuat negara menjadi sejahtera. Tapi negara yang kaya, akan membuat rakyatnya menjadi sejahtera. Semua pemimpin dari semua strata harus banyak berbuat dan beraksi, bukan hanya berbicara.
“Dalam konteks ini para mahasiswa dapat menjadi warrior-warrior dalam proxy war sekaligus pengawal bangsa dengan bertindak sebagai agen perubahan," pungkas Kasad.
Hadir mendampingi Kasad pada acara yang bertajuk "Peran Pemuda dalam Menghadapi Proxy War", yang diikuti oleh 3.590 mahasiswa baru Unjani tersebut, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim, Asops Kasdam III/Siliwangi, Aster Kasdam III/Siliwangi dan Kahubdam III/Siliwangi.  (Pendam III/Slw/Rega)

No comments:

Koprasi Warga Cimahi Mandiri Menggelar RAT Tepat Waktu

Cimahi (LawuPost)  Koperasi yang sehat dan baik adalah Koperasi yang mampu melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) tepat waktu, dan Rap...