Parepare (LawuNews) Ada yang aneh dari cara mengajar anak anak di SDN 38 Parepare untuk mengetahui sifat-sifat cahaya. Anak-anak di SD ini difasilitasi oleh gurunya Ibu Hartati Asib membuat kamera kecil dengan salah satu bahannya adalah margarine.
Cara membuat kamera ini diperagakan oleh tiga siswa kelas V SD yaitu FAUZAN WICAKSONO SUSILO, SALMI QAULI dan PUTRI NIRMALA di hadapan peserta dan pengunjung Pameran Pendidikan USAID PRIORITAS yang membludak di Gedung Islamic Center Parepare (24 Maret 2015).
Mereka dengan cekatan merangkai kamera lubang jarum ini.. tersebut yang bahannya terdiri dari 1 buah kaleng bekas susu yang telah dibuka bagian atasnya.karton berwarna hijau, kertas HVS berwarna putih, margarin, kantong plastik hitam, paku kecil, karet gelang, selotip, dan gunting, lap/tissue.
Kaleng yang sudah disedikan, mereka lubangi dengan menggunakan paku kecil. Margarine dioleskan pada kertas HVS putih, dan dijadikan sebagai penutup kaleng, yang digunakan sebagai lensa. Kertas HVs itu kemudian diikatkan ke kaleng dengan karet gelang dan kaleng tersebut dibungkus dengan karton, dieratkan dengan selotip dan ditutup kantong plastic hitam.
Waktu diuji coba, benda yang dilihat dengan kamera sederhana ini nampak terbalik. Fauzan Wicaksono, salah satu siswa yang memperagakan alat tersebut dengan lincah menjawab kalau model buatannya Ini masih butuh lensa pembalik gambar tapi sudah cukup untuk menunjukkan prinsip-prinsip kerja dasar kamera. Dengan berani dia juga menyodorkan kamera buatan kelompoknya itu pada staf mendikbud pusat dan juga ke Mark Hayward, salah satu Adviser USAID PRIORITAS.
Demonstrasi ini merupakan salah satu demonstrasi yang dipertunjukkan di Pameran Pendidikan yang diselenggarakan atas kerjasama USAID PRIORITAS dengan pemerintah setempat. Demonstrasi-demonstrasi tersebut berusaha menunjukkan bahwa dengan pembelajaran aktif yang diperkenalkan USAID PRIORITAS, anak-anak menjadi lebih percaya diri dan berani mencoba dan kreatif untuk menghasilkan karya dari hasil pembelajarannya.
Banyak karya anak-anak yang lain yang ditampilkan, baik di panggung yang telah disediakan, maupun di 24 stand dari 24 sekolah yang ikut dalam pameran. Banyak karya ketrampilan juga ditemui di stand-stand tersebut, seperti membuat tempat gelas yang indah dari bahan cup teh gelas, membuat tempat lampu dari kartun yang diukir indah dan lain-lain.
Cara membuat kamera ini diperagakan oleh tiga siswa kelas V SD yaitu FAUZAN WICAKSONO SUSILO, SALMI QAULI dan PUTRI NIRMALA di hadapan peserta dan pengunjung Pameran Pendidikan USAID PRIORITAS yang membludak di Gedung Islamic Center Parepare (24 Maret 2015).
Mereka dengan cekatan merangkai kamera lubang jarum ini.. tersebut yang bahannya terdiri dari 1 buah kaleng bekas susu yang telah dibuka bagian atasnya.karton berwarna hijau, kertas HVS berwarna putih, margarin, kantong plastik hitam, paku kecil, karet gelang, selotip, dan gunting, lap/tissue.
Kaleng yang sudah disedikan, mereka lubangi dengan menggunakan paku kecil. Margarine dioleskan pada kertas HVS putih, dan dijadikan sebagai penutup kaleng, yang digunakan sebagai lensa. Kertas HVs itu kemudian diikatkan ke kaleng dengan karet gelang dan kaleng tersebut dibungkus dengan karton, dieratkan dengan selotip dan ditutup kantong plastic hitam.
Waktu diuji coba, benda yang dilihat dengan kamera sederhana ini nampak terbalik. Fauzan Wicaksono, salah satu siswa yang memperagakan alat tersebut dengan lincah menjawab kalau model buatannya Ini masih butuh lensa pembalik gambar tapi sudah cukup untuk menunjukkan prinsip-prinsip kerja dasar kamera. Dengan berani dia juga menyodorkan kamera buatan kelompoknya itu pada staf mendikbud pusat dan juga ke Mark Hayward, salah satu Adviser USAID PRIORITAS.
Demonstrasi ini merupakan salah satu demonstrasi yang dipertunjukkan di Pameran Pendidikan yang diselenggarakan atas kerjasama USAID PRIORITAS dengan pemerintah setempat. Demonstrasi-demonstrasi tersebut berusaha menunjukkan bahwa dengan pembelajaran aktif yang diperkenalkan USAID PRIORITAS, anak-anak menjadi lebih percaya diri dan berani mencoba dan kreatif untuk menghasilkan karya dari hasil pembelajarannya.
Banyak karya anak-anak yang lain yang ditampilkan, baik di panggung yang telah disediakan, maupun di 24 stand dari 24 sekolah yang ikut dalam pameran. Banyak karya ketrampilan juga ditemui di stand-stand tersebut, seperti membuat tempat gelas yang indah dari bahan cup teh gelas, membuat tempat lampu dari kartun yang diukir indah dan lain-lain.
Jamaruddin, coordinator provinsis USAID PRRIORITAS Sulsel yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa kreatifitas anak-anak harus ditumbuhkan semenjak dini, mereka harus diajari untuk menggunakan nalar dan logika dalam pembelajaran. “Kalau tiap hari Cuma diceramahi, dan tidak dilatih untuk menggunakan nalar, otak anak-anak tidak akan pernah terlatih untuk bernalar dan berpikir mandiri,” ujarnya. (red)
No comments:
Post a Comment