Tuesday, March 24, 2015

Konflik Polri & KPK Berdampak Psikologis Terhadap Keberadaan Polisi Didaerah

Banjar (LawuNnews) Gonjang-ganjing persoalan di tingkat pusat, khususnya yang menyangkut jabatan pucuk pimpinan Polri dan kaitannya dengan KPK, rupa­nya berdampak pula terhadap keberadaan polisi di daerah. Minimal secara psikologis ­persoalan itu akan mernpen­garuhi seluruh jajaran korps Tri Brata se-Indonesia, ter­masuk polisi di Kota Banjar.

Sebagai respon dan bentuk kepedulian atas "musibah" tersebut,  Jumat (13/2) beberapa waktu lalu jajaran Polres Banjar menggelar doa bersama atau istigosah di aula Mapolres Banjar. Selain dihadiri seluruh anggota Polres Banjar, kegiatan doa bersama juga dihadiri oleh tokoh agama, unsur MUI, ormas Islam, LSM dan kalangan masyarakat lainnya. Tampak hadir pula sejumlah perwira polisi yang mewakili Kapolda Jabar. "Ini merupakan ben­tuk keprihatinan kami seba­gai polisi. Jadi kita doakan supaya permasalahan yang terjadi di tingkat pusat bisa segera selesai dengan jalan keluar yang terbaik," kata Kapolresta Banjar, AKBP Asep Saepudin.

Dia menjelaskan, mesti gaung persoalan KPK dan Polri menasional namun di tingkat daerah dan dampaknya tidak terlalu signifikan ter­hadap dinamika sosial masyarakat. "Kalau Banjar Insya Allah kondusif," katanya seraya mengatakan kegia­tan istigosah ini juga dilakukan di polres-polres lain.

Polisi Saba Sakola
Selain itu, kata Asep, ditengah derasnya sorotan publik terhadap institusi Polri sebagai dampak kegaduhan KPK vs Polri di tingkat pusat, jajaran Polres Kota Banjar semakin fokus melakukan pembinaan dan pendekatan kepada masyarakat. Ada beberapa pro­gram yang diluncurkan Polres Banjar terkait upaya preventif dan pembinaan terhadap ma­syarakat dalam upaya memelihara Kamtibmas. Seperti Polisi Saba Bumi, Polisi Saba Sakola, Polisi Saba Mesjid dan sebagainya. Beragam program itu memiliki pola yang serupa di­mana polisi hadir di tengah kalangan tertentu untuk bersi­laturahmi serta menyampaikan pesan-pesan Kamtibmas.

Seperti program Polisi Saba Sakola, kegiatan yang dilaku­kan sebulan sekali itu menerjunkan polisi ke sekolah untuk kemudian menyampaikan so­sialisasi yang bertujuan untuk meredam bentuk-bentuk ke­nakalan remaja. "Intinya kami ingin mendekatkan diri dengan masyarakat. Dengan harapan bisa terjalin kerjasama positif untuk sama-sama menjaga Kamtibmas," tandasnya.

Selain itu agenda pembinaan internal di Polres Banjar juga terus dipertajam. Yang terbaru, Kapolres telah merintis pekan pembinaan bagi jajarannya. Pekan pembinaan ini adalah menentukan tema harian dibagi seluruh jajaran Polres Banjar.

Seperti Senin Anev (Analisa dan evaluasi) yang diwujudkan dalam kegiatan evaluasi seluruh kinerja, Selasa, silaturahmi yang mengharuskan anggota polisi melakukan silaturahmi ke luar atau menambah ke­nalan baru. Rabu disiplin dima­na Propam Polres akan meme­riksa kedisiplinan anggota. "Lalu Kamis taqwa, Jumat bersih dan sehat, Sabtu Siaga dan Minggu waspada," kata Asep Saepudin.

Selain yang bersifat umum, Kapolres juga melun­curkan program-program khu­sus di setiap satuan. Misal di Satreskrim ada program Res­krim Gentayangan yang diwu­judkan dalam bentuk mener­junkan anggota Reskrim untuk berkeliling daerah-daerah ra­wan di malam hari. Ini menja­di tugas tambahan bagi anggota Reskrim agar lebih mengenal wilayah tugas serta mengantisipasi aksi kejahatan. “Wilayah Banjar relatife kecil, kalau anggota kita setiap ma­lam gentayangan, tentu aksi kriminalitas bisa diredam, "ka­tanya. Dia berharap upayanya ini mendapat dukungan dari masyarakat serta berkomitmen melaksanakannya. (mamay)

No comments:

Koprasi Warga Cimahi Mandiri Menggelar RAT Tepat Waktu

Cimahi (LawuPost)  Koperasi yang sehat dan baik adalah Koperasi yang mampu melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) tepat waktu, dan Rap...