Banjar (LawuNews) Tentara dari Komando Distrik Militer (Kodim) 0613 Ciamis/Banjar kembali melakukan upaya penguatan semangat kebangsaan dan ketahanan negara, dengan cara melakukan sosialisasi terhadap generasi muda. Kali ini acara dihelat di aula Kelurahan Mekarsari Kecamatan/Kota Banjar, beberapa waktu lalu. Acara sosialisasi yang dilakukan langsung oleh Komandan Kodim 0613, Letkol Infanteri Rudi Jan Pribadi membahas mengenai peran pemuda dalam menghadapi fenomena proxy war. Istilah perang itu sendiri dapat diartikan sebagai perang yang menggunakan wakil atau tangan orang lain.
Ancaman atas proxy war ini cukup serius karena kita akan kesulitan mencari tahu musuh kita sebenarnya. Karena proxy war dipenuhi oleh intrik dan konspirasi. "Perang proxy atau proxy war adalah sebuah konfrontasi antar dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung dengan alasan mengurangi risiko konflik langsung yang berisiko pada kehancuran fatal, "kata Rudi.
Biasanya, pihak ketiga yang bertindak sebagai pemain pengganti adalah negara kecil, namun kadang juga bisa nonstate actors yang dapat berupa LSM, ormas, kelompok masyarakat, atau perorangan. "Proxy war telah berlangsung di Indonesia, sehingga generasi muda harus paham akan hal ini agar tidak mudah terjebak, "katanya.
Bentuknya macam-macam, mulai dari gerakan separatis, paham radikalisme dan lain-lain. Rudi berharap generasi muda bisa waspada terhadap agenda-agenda tersembunyi yang diemban oleh musuh negara.
Salah satu langkah kongkritnya adalah dengan ikut menjaga kondusifitas di lingkungannya. Kemudian bersikap selektif terhadap penyebaran paham-paham atau gerakan-gerakan tertentu. "Pemuda harus selektif apalagi arus informasi dewasa ini begitu deras dan mudah diakses dengan pesatnya kemajuan teknologi internet, "kata Rudi Lebih jauh dia memaparkan bahwa prinsip demokrasi adalah salah satu cara untuk membentengi negara invasi dalam bentuk proxy war. Nilai-nilai yang selama ini menjadi jati diri bangsa Indonesia seperti Bhineka Tunggal Ika, harus terus dipelihara agar Indonesia menjadi bangsa yang kuat," katanya.
Menanamkan Jiwa Patriot
Sebelumnya juga jajaran TNI dari Komando Distrik Militer (Kodim) 0613 Ciamis/Banjar kembali menunjukan perannya untuk ikut aktif dalam pembangunan masyarakat. Setelah sebelumnya menggalakan penanaman tanaman pangaan, kali ini Kodim 0163 ikut andil dalam menyikapi permasalahan sosial, khususnya yang menyangkut masalah kenakalan remaja.
Ribuan siswa SMA dan SMP di Kota Banjar di kumpulkan di aula gedung Sekertariat Daerah (Setda) Kota Banjar. Anak-anak remaja tersebut di beri pengarahan dan pemahaman tentang berbagai hal. Materi di sampaikan langsung oleh Koamandan Kodim 0613, Letkol Infenteri Rudi Jan Pribadi. “Intinya kita ingin memberikan pemahaman kepada anak-anak kita agar tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif. Entah itu narkoba, geng motor, pergaulan bebas dan sejenisnya,” kata Rudi.
Selain itu Rudi juga memberikan motivasi agar generasi muda terpacu semangatnya untuk mengejar prestasi dan menata masa depannya. Disamping itu diselipkan pula materi yang berkaitan dengan patriotisme serta kecintaan terhadap tanah air. Ribuan siswa yang hadir tampak antusias, apalagi Dandim mampu menyampaikan materi dengan “renyah” dan luwes.
Wali Kota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih mengatakan untuk mengantisipasi kenakalan remaja dan degradasi moral generasi muda, Pemkot Banjar selama ini terus melakukan upaya. Salah satunya dengan Gerakan Magrib Mengaji. Sebuah program yang mengharuskan setiap warga mematikan TV ketika adzan Magrib dan melaksanakan pengajian, tentunnya setelah melakukan shalat. “Pendekatan nilai-nilai keagamaan salah satu cara yang efektif untuk membentengi anak muda kita dari pengaruh buruk, “katanya. (mamay)
Ancaman atas proxy war ini cukup serius karena kita akan kesulitan mencari tahu musuh kita sebenarnya. Karena proxy war dipenuhi oleh intrik dan konspirasi. "Perang proxy atau proxy war adalah sebuah konfrontasi antar dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung dengan alasan mengurangi risiko konflik langsung yang berisiko pada kehancuran fatal, "kata Rudi.
Biasanya, pihak ketiga yang bertindak sebagai pemain pengganti adalah negara kecil, namun kadang juga bisa nonstate actors yang dapat berupa LSM, ormas, kelompok masyarakat, atau perorangan. "Proxy war telah berlangsung di Indonesia, sehingga generasi muda harus paham akan hal ini agar tidak mudah terjebak, "katanya.
Bentuknya macam-macam, mulai dari gerakan separatis, paham radikalisme dan lain-lain. Rudi berharap generasi muda bisa waspada terhadap agenda-agenda tersembunyi yang diemban oleh musuh negara.
Salah satu langkah kongkritnya adalah dengan ikut menjaga kondusifitas di lingkungannya. Kemudian bersikap selektif terhadap penyebaran paham-paham atau gerakan-gerakan tertentu. "Pemuda harus selektif apalagi arus informasi dewasa ini begitu deras dan mudah diakses dengan pesatnya kemajuan teknologi internet, "kata Rudi Lebih jauh dia memaparkan bahwa prinsip demokrasi adalah salah satu cara untuk membentengi negara invasi dalam bentuk proxy war. Nilai-nilai yang selama ini menjadi jati diri bangsa Indonesia seperti Bhineka Tunggal Ika, harus terus dipelihara agar Indonesia menjadi bangsa yang kuat," katanya.
Menanamkan Jiwa Patriot
Sebelumnya juga jajaran TNI dari Komando Distrik Militer (Kodim) 0613 Ciamis/Banjar kembali menunjukan perannya untuk ikut aktif dalam pembangunan masyarakat. Setelah sebelumnya menggalakan penanaman tanaman pangaan, kali ini Kodim 0163 ikut andil dalam menyikapi permasalahan sosial, khususnya yang menyangkut masalah kenakalan remaja.
Ribuan siswa SMA dan SMP di Kota Banjar di kumpulkan di aula gedung Sekertariat Daerah (Setda) Kota Banjar. Anak-anak remaja tersebut di beri pengarahan dan pemahaman tentang berbagai hal. Materi di sampaikan langsung oleh Koamandan Kodim 0613, Letkol Infenteri Rudi Jan Pribadi. “Intinya kita ingin memberikan pemahaman kepada anak-anak kita agar tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif. Entah itu narkoba, geng motor, pergaulan bebas dan sejenisnya,” kata Rudi.
Selain itu Rudi juga memberikan motivasi agar generasi muda terpacu semangatnya untuk mengejar prestasi dan menata masa depannya. Disamping itu diselipkan pula materi yang berkaitan dengan patriotisme serta kecintaan terhadap tanah air. Ribuan siswa yang hadir tampak antusias, apalagi Dandim mampu menyampaikan materi dengan “renyah” dan luwes.
Wali Kota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih mengatakan untuk mengantisipasi kenakalan remaja dan degradasi moral generasi muda, Pemkot Banjar selama ini terus melakukan upaya. Salah satunya dengan Gerakan Magrib Mengaji. Sebuah program yang mengharuskan setiap warga mematikan TV ketika adzan Magrib dan melaksanakan pengajian, tentunnya setelah melakukan shalat. “Pendekatan nilai-nilai keagamaan salah satu cara yang efektif untuk membentengi anak muda kita dari pengaruh buruk, “katanya. (mamay)
No comments:
Post a Comment