Pangandaran (LawuNews) Pembangunan Pangandaran square yang saat ini mulai dikerjakan oleh PT Panjajaya Makmur seluas 196 Hektare di dekat gerbang obyek wisata pantai Pangandaran disambut positif oleh wisatawan baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Menurut mereka dengan terus dilakukannya pembangunan di Kabupaten Pangandaran khususnya di area wisata Pantai Pangandaran, bisa menjadikan Pangandaran sebagai kota besar "Wah Pangandaran akan menjadi kota besar, "ujar salah seorang wisatawan.
Soenaryo alias Akiong wisatawan asal Tamansari Jakarta Barat mengatakan, dengan telah dimulainya pembangunan komplek fasilitas umum yang sangat luas tersebut Kabupaten yang baru mekar ini sebentar lagi akan menjadi kota besar. "Sebentar lagi Pangandaran akan menjadi tempat wisata yang sangat fantastis dan akan menjadi Balinya Jawa Barat," ucapnya.
Ditempat terpisah Manager lapangan PT. Pancajaya Makmur Bersama Dani Suterisna, membenarkan telah dimulainya pembangunan komplek Pangandaran Square di atas lahan seluas 196 Hektar di dekat gerbang masuk tolgate utama obyek wisata Pantai Pangandaran. Pembangunan sendiri kata dia, dimulai sejak 4 Pebruari 2015 yang rencananya dalam satu tahun kedepan akan selesai. "Benar sekali pembangunan komplek untuk fasilitas umum Pangandaran Square seluas 196 hektar sudah mulai dikerjakan oleh rekaaan pemborong Trijaya Pangandaran secara bertahap, "ujarnya.
Dikatakan Dani, alasan pembangunan Pangandaran Square, mengingat pada saat ini keberadaan hotel-hotel, restoran, souvenir, Pangandaran dan kuliner maju sangat pesat dan mampu menjadi Kabupaten Pangandaran semakin banyak diminati oleh para wisatawan. "Kabupaten Pangandaran mampu memberikan daya tarik sebagai kota wisata yang akhir-akhir ini mulai dilirik dan diminati oleh para investor, "ujarnya. Dijelaskan Dani, rencana komplek Pangandaran Square akan berada disebelah barat jalan tol Pangandaran, jalan Cijulang dan jalan Pamugaran yang berada dikawasan yang sangat strategis yang berada pada kawasan perekonomian yang berkembang pesat serta memiliki potensi untuk dikembangkan sesuai dengan fungsinya dengan menambah fungsi-fungsinya yang lain.
Dia juga mengatakan dalam pembangunan komplek tersebut akan dikembangkan untuk plaza sebagai pintu gerbang masuk Pangandaran Square hotel berbintang, villa, perumahan, penghijauan, tempat wisata/agrowisata, children play group, lahan sekolah pariwisata, pertokoan, ruko, restoran, olahraga air, lapangan olahraga, lahan parkir dan taman. "Untuk tahap pembangunan saat ini dalam proses penimbunan dan pembangunan taman atau rest area serta pemadatan jalan masuk lokasi komplek Pangandaran Square, "ujarnya.
Dani berharap, atas pembangunan Pangandaran Square yang bertujuan untuk meningkatkan pariwisata di Kabupaten Pangandaran diharapkan adanya dukungan dan dorongan dari masyarakat Pangandaran untuk kelancaran pembangunan tersebut.
Optimistis
Memang harus diakui Kabupaten Pangandaran merupakan kawasan strategi pariwisata. Selain tumbuh dan berkembang sebagai daerah pariwisata, melalui dorongan semua pihak, Kabupaten Pangandaran telah memiliki pemerintahan sendiri sebagai DOB (Daerah Otonom Baru) dengan lepas dari pemerintah induk yakni Pemerintah Kabupaten Ciamis. Tentu saja, dengan telah memiliki pemerintahan daerah akan dibarengi dengan berdirinya sejumlah perkantoran sebagai layanan masyarakatnya. Maka dari itu, konsep antara tujuan wisata dengan pemerintahan harus sinegri sehingga kedudukan pusat perkantoran harus diciptakan dengan pola wisata menyatu dengan keindahan alam, tentunya harus berada jauh dari lokasi laut.
Demikian disampaikan Ketua Presidium Pemekaran Daerah Otonon Baru (DOB) Kabupaten Pangandaran, H. Supratman saat memberikan sambutan pada musyawarah cabang Himpunan Pramuwisma Indonesia (HPI) Kabupaten Pangandaran di Aula Tourism Information Centre (TIC) beberapa waktu lalu. Dengan segudang potensi yang dimiliki, H. Supratman mengaku optimistis kalau Kabupaten Pangandaran akan tumbuh dan berkembang bahkan maju. Hal itu sangat wajar pasalnya sebagai kawasan strategi pariwisata yang sangat potensial. “Saya yakin Kabupaten Pangandaran menjadi terdepan, dan saya optimistis status kawasan strategis nasional tidak akan dicabut oleh pusat, “ucapnya dengan nada yakin.
Ia pun mengklaim, selalu meyakinkan kepada pusat bahwa Kabupaten Pangandaran itu mampu berkembang kawasan pariwisata yang mendunia. “Sebenarnya itu sebagai program dari pusat dan salah satunya pramuwisma yang menjadi pelopor pariwisata, “tuturnya. Selanjutnya, ucap H. Supratman, bila sudah ditetapkan dari semua sektor harus menjadi kawasan wisata, tinggal bagaimana menciptakan pusat perkantoran di Kabupaten Pangandaran menjadi kawasan pariwisata.
“Dan saya kurang sependapat apabila pusat perkantoran posisinya dekat dengan laut seharusnya diketinggian jauh dari pantai, “lanjut H. Supratman. Lebih idealnya kata dia, pusat perkantoran berada di pegunungan atau areal pesawahan dengan tetap memelihara lingkungan agar tetap asri. “Konsep pegunungannya jangan dirubah. Sehingga, selain asri juga nanti suhunya bisa sejuk dan bisa hemat energi karena menggunakan AC alami, “katanya berpendapat. (mamay)
Soenaryo alias Akiong wisatawan asal Tamansari Jakarta Barat mengatakan, dengan telah dimulainya pembangunan komplek fasilitas umum yang sangat luas tersebut Kabupaten yang baru mekar ini sebentar lagi akan menjadi kota besar. "Sebentar lagi Pangandaran akan menjadi tempat wisata yang sangat fantastis dan akan menjadi Balinya Jawa Barat," ucapnya.
Ditempat terpisah Manager lapangan PT. Pancajaya Makmur Bersama Dani Suterisna, membenarkan telah dimulainya pembangunan komplek Pangandaran Square di atas lahan seluas 196 Hektar di dekat gerbang masuk tolgate utama obyek wisata Pantai Pangandaran. Pembangunan sendiri kata dia, dimulai sejak 4 Pebruari 2015 yang rencananya dalam satu tahun kedepan akan selesai. "Benar sekali pembangunan komplek untuk fasilitas umum Pangandaran Square seluas 196 hektar sudah mulai dikerjakan oleh rekaaan pemborong Trijaya Pangandaran secara bertahap, "ujarnya.
Dikatakan Dani, alasan pembangunan Pangandaran Square, mengingat pada saat ini keberadaan hotel-hotel, restoran, souvenir, Pangandaran dan kuliner maju sangat pesat dan mampu menjadi Kabupaten Pangandaran semakin banyak diminati oleh para wisatawan. "Kabupaten Pangandaran mampu memberikan daya tarik sebagai kota wisata yang akhir-akhir ini mulai dilirik dan diminati oleh para investor, "ujarnya. Dijelaskan Dani, rencana komplek Pangandaran Square akan berada disebelah barat jalan tol Pangandaran, jalan Cijulang dan jalan Pamugaran yang berada dikawasan yang sangat strategis yang berada pada kawasan perekonomian yang berkembang pesat serta memiliki potensi untuk dikembangkan sesuai dengan fungsinya dengan menambah fungsi-fungsinya yang lain.
Dia juga mengatakan dalam pembangunan komplek tersebut akan dikembangkan untuk plaza sebagai pintu gerbang masuk Pangandaran Square hotel berbintang, villa, perumahan, penghijauan, tempat wisata/agrowisata, children play group, lahan sekolah pariwisata, pertokoan, ruko, restoran, olahraga air, lapangan olahraga, lahan parkir dan taman. "Untuk tahap pembangunan saat ini dalam proses penimbunan dan pembangunan taman atau rest area serta pemadatan jalan masuk lokasi komplek Pangandaran Square, "ujarnya.
Dani berharap, atas pembangunan Pangandaran Square yang bertujuan untuk meningkatkan pariwisata di Kabupaten Pangandaran diharapkan adanya dukungan dan dorongan dari masyarakat Pangandaran untuk kelancaran pembangunan tersebut.
Optimistis
Memang harus diakui Kabupaten Pangandaran merupakan kawasan strategi pariwisata. Selain tumbuh dan berkembang sebagai daerah pariwisata, melalui dorongan semua pihak, Kabupaten Pangandaran telah memiliki pemerintahan sendiri sebagai DOB (Daerah Otonom Baru) dengan lepas dari pemerintah induk yakni Pemerintah Kabupaten Ciamis. Tentu saja, dengan telah memiliki pemerintahan daerah akan dibarengi dengan berdirinya sejumlah perkantoran sebagai layanan masyarakatnya. Maka dari itu, konsep antara tujuan wisata dengan pemerintahan harus sinegri sehingga kedudukan pusat perkantoran harus diciptakan dengan pola wisata menyatu dengan keindahan alam, tentunya harus berada jauh dari lokasi laut.
Demikian disampaikan Ketua Presidium Pemekaran Daerah Otonon Baru (DOB) Kabupaten Pangandaran, H. Supratman saat memberikan sambutan pada musyawarah cabang Himpunan Pramuwisma Indonesia (HPI) Kabupaten Pangandaran di Aula Tourism Information Centre (TIC) beberapa waktu lalu. Dengan segudang potensi yang dimiliki, H. Supratman mengaku optimistis kalau Kabupaten Pangandaran akan tumbuh dan berkembang bahkan maju. Hal itu sangat wajar pasalnya sebagai kawasan strategi pariwisata yang sangat potensial. “Saya yakin Kabupaten Pangandaran menjadi terdepan, dan saya optimistis status kawasan strategis nasional tidak akan dicabut oleh pusat, “ucapnya dengan nada yakin.
Ia pun mengklaim, selalu meyakinkan kepada pusat bahwa Kabupaten Pangandaran itu mampu berkembang kawasan pariwisata yang mendunia. “Sebenarnya itu sebagai program dari pusat dan salah satunya pramuwisma yang menjadi pelopor pariwisata, “tuturnya. Selanjutnya, ucap H. Supratman, bila sudah ditetapkan dari semua sektor harus menjadi kawasan wisata, tinggal bagaimana menciptakan pusat perkantoran di Kabupaten Pangandaran menjadi kawasan pariwisata.
“Dan saya kurang sependapat apabila pusat perkantoran posisinya dekat dengan laut seharusnya diketinggian jauh dari pantai, “lanjut H. Supratman. Lebih idealnya kata dia, pusat perkantoran berada di pegunungan atau areal pesawahan dengan tetap memelihara lingkungan agar tetap asri. “Konsep pegunungannya jangan dirubah. Sehingga, selain asri juga nanti suhunya bisa sejuk dan bisa hemat energi karena menggunakan AC alami, “katanya berpendapat. (mamay)
No comments:
Post a Comment