Bandung (Lawunews.Com)
Penerimaan mahasiswa baru sudah dilakukan beberapa bulan yang lalu, banyak mahasiswa yang lolos masuk ke perguruan tinggi impiannya, namun ada juga yang lolos pada pilihan ke dua atau ke tiga. Para mahasiswa baru telah mengikuti pembelajaran lebih kurang selama 3 bulan. Dengan jangka waktu 3 bulan mahasiswa baru sudah dapat menilai kecocokan dan kenyamanan antara dirinya dengan fakultas atau jurusan yang sedang dijalaninya. Idealnya kita semua dapat menyukai jurusan kuliah yang telah kita pilih dan kita ambil, tapi sayangnya tidak semua orang mengenali bakat dan minat secara tepat.
Mungkin tidak sedikit mahasiswa yang merasa kurang cocok dengan jurusan yang sedang dijalaninya sekarang, dan bahkan sudah berniat untuk mengikuti SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) lagi di tahun depan. Biasanya yang merasa salah jurusan itu belum mengetahui tentang basic dari jurusan itu sendiri. Apalagi jurusan yang kurang populer. Itulah pentingnya mengenal jurusan apa yang kita pilih. Ada jurusan yang terlihat keren, tapi apa artinya bila tidak sesuai dengan passion yang dimiliki?
Perasaan salah jurusan biasanya timbul karena tugas-tugas yang menumpuk. Saking banyaknya tugas, tidak mengerti bagaimana mengerjakannya, dan bingung harus mulai mengerjakannya darimana, membuat mahasiswa menjadi tidak bersemangat dan merasa salah jurusan. Selain itu sulitnya materi kuliah juga menjadi penyebab utama orang-orang merasa salah jurusan. Materi kuliah yang sangat sulit dimengerti dan tidak sanggup untuk diikuti, membuat semangat belajar menurun, sehingga materi kuliah sulit dikejar, hal ini membawa dampak pesimis dan malas untuk mengejar materi yang tertinggal, disini perkara salah jurusan lagi-lagi dijadikan sebagai alasan.
Tingkat kenyamanan individu dengan lingkungan sekitar juga mempengaruhi. Apabila kita merasa tidak cocok dengan cara mengajar dosen-dosen yang ada di jurusan, atau juga merasa tidak cocok dengan pergaulan teman-teman di sekitar kampus, dapat menumbuhkan perasaan yang tidak nyaman dalam menempuh proses belajar di jurusan yang sedang dijalani.
Sadar atau tidak, perasaan merasa salah jurusan ini dapat menyugesti mahasiswa untuk semakin merasa malas dalam belajar, tidak bersemangat, merasa tidak mampu, dan putus asa. Tenang lah dan positive thinking, percaya bahwa tidak ada jurusan yang tidak bagus, tidak ada jurusan yang mudah ditempuh, dan tidak ada jurusan yang santai tidak memiliki beban tugas. Setiap jurusan pasti punya kelebihan dan kelemahan. Akan jauh lebih baik bila kita tetap fokus dengan apa yang sudah dijalani sekarang. Sukses itu bukan mengenai apa yang kita pilih, melainkan bagaimana kita bertindak. Merasa jenuh dan terus mengeluh merasa salah jurusan, merupakan hal yang tidak berguna dan pada akhirnya tidak akan membuahkan hasil apa-apa.
Siapapun pasti pernah mengambil keputusan yang kurang tepat dalam hidupnya. Maka apabila merasa salah jurusan sebaiknya tidak usah disesali. Lebih baik perhatikan apa yang bisa diperbuat sekarang. Masa perkuliahan masih panjang, masih ada jangka waktu beberapa bulan untuk benar-benar menilai apakah kita merasa nyaman atau memang benar-benar merasa salah jurusan, dan menentukan apakah kita harus tetap disini atau pindah ke jurusan lain. Masih ada jangka waktu yang panjang untuk beradaptasi dengan proses pembelajaran dan lingkungan di jurusan yang sekarang. Tidak ada salahnya melakukan konsultasi dengan orangtuamu tentang hal ini.
Penulis : Rismayanti Eka Prayudha
Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Padjadjaran