Saturday, November 1, 2014

5000 TNI, Polri,relawan, dan masyarakat Terlibat Simulasi Penanggulangan Bencana Alam

Bandung (Lawunews.Com)
Sedikitnya 5000 orang terdiri dari TNI, Polri, relawan dan unsur masyarakat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan unsur pemerintah daerah terkait terlibat dalam acara latihan dan simulasi evakuasi penanggulangan bencana alam tsunami di bukit Cieksel Kampung Citanggok Desa Teluk Kecamatan Labuan, Kamis (30/10/2014), yang juga merupakan penutupan kegiatan Puncak Latihan Penanggulangan Bencana Alam yang telah diselenggarakan sejak tanggal 23 Oktober 2014. Pangdam III Siliwangi, Mayor Jendral TNI Dedi Kusnadi Thamim mengatakan, dengan kegiatan latihan penanggulangan bencana alam yang dilakukan, diharapkan masyarakat memahami cara evakuasi tsunami dan tanda-tanda terjadinya bencana tsunami itu sendiri, dan nantinya jika saat terjadi bencana mereka sudah mengetahui cara dan kemana harus menyelamatkan diri.


"Tentunya harapan yang kita inginkan warga yang dilatih evakuasi penanggulangan bencana ini dapat memahaminya, karena ini juga sangat penting bagi mereka,"ungkap Pangdam."Yang paling penting adalah bagaimana masyarakat untuk bisa sadar dalam melakukan evakusi jika terjadi bencana, dan cepat menyelamatkan diri ke tempat yang sudah disediakan oleh Pemerintah," lanjutnya.

Penanggulangan bencana memang bukan tugas utama TNI, namun demikian kewajiban TNI adalah melindungi masyarakat, diantaranya melindungi dan membantu rakyat saat menghadapi bencana alam.  "Upaya TNI dalam melindungi masyarakat, diantaranya adalah ketika melaksanakan tempur dan ketika menghadapi bencana," katanya Dedi.


Lanjut kata Dedi, simulasi evakuasi penanggulangan bencana selain memberikan pengetahuan bagi masyarakat tentang mengadapi bencana alam, disisi lain bagi prajurit TNI latihan yang dilakukan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam rangka mengasah, memelihara dan meningkatkan kemampuan, sehingga benar-benar siap dalam melaksanakan berbagai tugas yang diembannya. Pada sambutannya Pangdam mengingatkan kepada seluruh peserta bahwa bekal pengetahuan yang telah diterima selama mengikuti latihan, masih memerlukan pembuktian di lapangan secara realistis, mengingat situasi dan kondisi yang diskenariokan dalam latihan tentunya bisa saja tidak sama dengan situasi nyata yang dihadapi. “Masih banyak hal-hal yang perlu dievaluasi nantinya oleh pihak terkait, karena masih ada beberapa sarana yang belum sempurna, diantaranya sarana infrastruktur menuju tempat evakuasi yang belum menunjang, serta kelengkapan logistik” ungkapnya.


Sedangkan menurut Plt Gubernur Banten Rano Karno, penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah TNI, Polri, Instansi terkait masyarakat dan dunia usaha. Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, mempersiapkan tentang segala kemungkinannya. Sebab, penanggulangan bencana merupakan sebuah kebutuhan." Mari kita semua harus sadar bencana. Sebab, bencana itu tidak bisa diprediksi kedatangannya Karena itu, latihan menghadapi bencana (drill) pada saat siaga bencana sangat penting, dalam menentukan langkah dan tindakan saat tanggap darurat ditetapkan. Pelatihan bencana ini pula merupakan upaya penanaman kesadaran masyarakat nantinya terhadap bencana," ujar Rano. 

Hadir dalam acara tersebut Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Plt Gubernur Banten Rano Karno, Kasdam III/Siliwangi Brigjen TNI Suyatno, Kapolda Jawa Banten Brigjen Pol M. Zulkarnaen, Komandan Korem (Danrem) 064/My Kolonel Inf Anna Supriyatna, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Provinsi Banten, Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi, para Dan/Ka Satbalak Jajaran Kodam III/Siliwangi, anggota FKPD Kabupaten Pandeglang dan tokoh masyarakat setempat. (Pendam III/Siliwangi/Rega)

No comments:

Koprasi Warga Cimahi Mandiri Menggelar RAT Tepat Waktu

Cimahi (LawuPost)  Koperasi yang sehat dan baik adalah Koperasi yang mampu melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) tepat waktu, dan Rap...