Sunday, April 21, 2013

Penyelenggaraan UN di Wilayah Priatim Kisruh

CIAMIS LawuNews – Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di beberapa tempat di Priangan Timur tak berjalan mulus. Berbagai persoalan muncul mewarnai pelaksanaan UN sejak hari pertama, Senin (15/4). Persoalan yang muncul terjadi pada proses distribusi soal UN meliputi kurangnya jumlah soal dan atau lembar jawaban, dan juga tertukarnya soal dan atau lembar jawaban. Kasus tersebut tentu saja bukan hanya membuat penyelenggara UN kebingungan tetapi juga para siswa.

Bahkan banyak siswa akhirnya menjadi panik dan menangis. Kisruh pelaksanaan UN tersebut tentu saja sangat tidak diharapkan. Apalagi pelaksanaan UN ini bukan untuk kali pertama karena telah dilaksanakan sejak sepuluh tahun silam. Namun entah mengapa, tahun demi tahun pelaksanaan UN selalu diwarnai banyak persoalan. Untuk tahun ini bahkan dinilai terparah karena kabarnya pelaksanaan UN di sebelas provinsi diundur akibat terlambartnya distribusi soal UN. Konon, kisruh distribusi UN terkait dengan perebutan kepentingan ekonomi di tingkat pusat. Sentralisasi percetakan soal UN telah berimbas pada daerah. Oleh karena itu, ketika terjadi kekacauan di tingkat pusat, maka daerahlah yang menjadi korban. Di Kabupaten Ciamis pelaksanaan Ujian Nasional tingkat SMA diwarnai dengan tertukarnya soal yang akan di UN-kan. Meski begitu tak mengganggu jalannya ujian, semua bisa berjalan lancar. Pada hari pertama mestinya soal ujian Bahasa Indonesia tetapi soal yang diterima Bahasa Inggris. Soal tertukar terjadi di MAN Jamanis Cijulang, SMKN 2 Ciamis dan yang terfatal di SMK Taruna Bangsa Ciamis. 

Soal ujian seharusnya masuk ke MAN Jamanis tetapi malah dikirim ke SMKN 2 Ciamis, begitu pula sebaliknya soal yang seharusnya masuk ke SMKN 2 Ciamis malah masuk ke MAN Jamanis. “Itu tertukar mungkin karena kesalahan dalam sampul, karena disini titik bongkar dus tidak dibuka atau dicek, saya mendapat laporan petugas dari Unigal yang berada disana,” kata Kepala Dinas Pendidikan H. Tatang S.Ag,M.Pd. saat monitoring ke beberapa wilayah di Ciamis Kota bersama Sekda Ciamis Drs.H. Herdiat, MM dan Kapolres Ciamis AKBP Witnu Urip Laksana, Senin (15/4). H. Tatang menambahkan, masalah tersebut akan langsung diantisipasi oleh pihak pelaksana yaitu Unigal, karena disini Dinas Pendidikan Ciamis hanya sebagai penyelenggara. Pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pelaksana UN dengan sistem baru ini berjalan lancar. 

Untuk peserta UN sendiri lanjut H Tatang, diikuti sebanyak 9.952 siswa. Dari jumlah tersebut hanya satu siswa yang tidak bisa mengikuti UN yaitu dari SMK Muhamadiyah Pangandaran. Pihaknya berharap UN kali ini bisa mencapai kelulusan seratus persen dengan hasil yang memuaskan maka dengan itu H Tatang menghimbau kepada siswa agar mengerjakan soal dengan bersungguh-sungguh dan teliti. Hal senada diungkapkan Sekda Ciamis H Herdiat, jika siswa bisa melaksanakan UN ini dengan sungguh-sungguh dan teliti maka akan mendapatkan hasil yang baik dan bisa lulus seratus persen. Terkait kendala yang terjadi pada UN kali ini dapat ditanggulangi oleh penyelenggara dan pelaksana, katanya. Terlambat 30 Menit Sementara itu penyelenggaraan Ujian Nasional di Kota Banjar diwarnai dengan dua puluh orang peserta Ujian Nasional (UN) yang menempati ruang 12 SMA Negeri 1 Banjar, pada pelaksanaan UN mata pelajaran Bahasa Inggris beberapa waktu lalu, sempat dibuat panik. Pasalnya saat pengawas membuka soal, ternyata terjadi kesalahan. Para peserta UN yang merupakan siswa jurusan IPA itu malah mendapatkan soal Bahasa Inggris yang diproyeksikan untuk peserta jurusan IPS. Karuan saja, hal itu sempat membuat panik siswa dan panitia. “Saat itu kami langsung berkoordinir dengan panitia UN tingkat Kota, “kata Wakil Ketua Panitia UN SMAN 1 Banjar, Ahmad Sobana, beberapa waktu lalu. Dia mengatakan kekurangan lembar soal itu kemudian disiasati dengan mengumpulkan cadangan soal. “Setiap ruangan mendapatkan jatah 21 lembar, berarti ada kelebihan 1. Nah untuk mengatasi masalah kekurangan di ruang 12 akhirnya kita kumpulkan semua soal cadangan tersebut. Kemudian kami juga meminta cadangan soal dari SMAN 3 Banjar dan SMA Bina Putera, sehingga akhirnya persoalan itu bisa diatasi, “kata Ahmad. Namun demikian, upaya yang dilakukan itu tetap saja memakan waktu. Sehingga pelaksanaan UN di ruang 12 mengalami keterlambatan selama 30 menit dari jadwal yang ditentukan. “Tapi tak masalah, karena mereka tetap diberi waktu 2 jam untuk menyelesaikan soal UN tersebut, “kata Ahmad. Annisa, salah seorang peserta di ruangan 12 SMAN 1 Banjar membenarkan bahwa sempat terjadi kesalahan pembagian soal. “Sempat panik juga sih, tapi ada untungnya juga karena waktu istirahat kita jadi lama, “ujar Nisa. Hal serupa juga terjadi di SMAN 2 Banjar. Namun karena lokasi SMAN 2 Banjar relatif jauh, pihak sekolah terpaksa menyiasatinya dengan memfotocopy. (Mamay/Dian/Red)

No comments:

Koprasi Warga Cimahi Mandiri Menggelar RAT Tepat Waktu

Cimahi (LawuPost)  Koperasi yang sehat dan baik adalah Koperasi yang mampu melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) tepat waktu, dan Rap...