CIAMIS, (LawuNews) – Pemerintah Kabupaten Ciamis melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis memperingatkan warga Kabupaten Ciamis untuk berhati-hati menyusul terjadinya serangan wabah Demam Berdarah Dangue (DBD dan malaria). Di Kabupaten Ciamis sendiri selama ini terdapat sejumlah daerah yang menjadi endemis kedua penyakit berbahaya ini.
Jumlah pasien pengidap pe¬nyakit demam berdarah Dang¬ue (DBD) di Kabupaten Ciamis terus bertambah. Menurut data dari Dinas Kesehatan Kabupa¬ten Ciamis hingga kwartal ta¬hun 2013 jumlah penderita DBD sebanyak 60 orang di¬larikan ke rumah sakit dan satu diantaranya anak usia tujuh tahun meninggal dunia.
Sedangkan pada tahun 2012, jumlah penderita pada kwartal pertama penderita DBD hanya 34 orang. "Memang ada peningkatan jumlah penderita DBD diband¬ing tahun lalu. Pada kwartal pertama tahun 2012 hanya ter¬catat 34 penderita sekarang su¬dah mencapai 60 orang." ujar
Kasi Pengendalian Pemberan¬tasan Penyakit dan Penang¬gulangan Bencana (P4B) Din¬as Kesehatan Kabupaten Ciamis, Osep Hernandi.
Menurut Osep, berdasarkan wilayah, pasien DBD terdapat di kecamatan Ciamis (pusat kota) menempati posisi tertinggi sebanyak 19 ka¬sus, kedua Cijeungjing 8 ka¬sus,ketiga, Sukadana 6 kasus, keempat Lakbok 6 kasus dan ke¬lima, Jatinagara 5 kasus. Penyebab peningkatan seran¬gan DBD ini, kata Osep dipen¬garuhi faktor cuaca panas di musim hujan saat ini seperti masa pancaroba.
Sehingga mendukung ter¬hadap berkembangnya jentik nyamuk Aides Aigypt. Selain itu masyarakat masih terlalu mengandalkan fogging untuk melakukan pencegahan demam berdarah. Padahal, menurtnya, Fogging hanya salah satu langkah mem¬berantas nyamuk mematikan tersebut.
Faktor utama mencegah de¬mam berdarah dengan menja¬ga kebersihan lingkungan melalui P3 M Plus, yakni menutup, menguras, mengubur barang¬-barang bekas yang tidak terpakai, plusnya menggunakan obat nyamuk lotion. Guna meredam penyebaran nyamuk mematikan tersebut, kata Osep, Pemkab Ciamis su¬dah mengirim himbauan Was¬pada Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD.
Dan kepada kepada seluruh oraganisasi perangkat Daerah (OPD) untuk meningakatkan gerakan P3M Plus. Juga pemantauan jentik nya¬muk berkala yang dilakukan oleh kader kesehatan dan mas¬yarakat, kata Osep. (mamay/dian/RED).
No comments:
Post a Comment