Monday, October 21, 2013

Unigal Ciamis Salurkan Hewan Kurban

CIAMIS.(Lawunews.Com)
  Sebagimana kita ketahui, adanya syariat kurban berawal dari kisah mimpinya Nabi Ibrahim yang diperintahkan Alloh SWT untuk menyembelih Ismail, anaknya. Putra kesayangan yang telah lama dinanti kehadirannya. Namun tiba-tiba Alloh menyuruh untuk menyembelihnya. Sebuah pengobanan yang luar biasa.Ibadah kurban pada hakikatnya adalah penyembelihan nafsu duniawi, nafsu hewani yang ada pada diri manusia. Sebagaimana yang dijelaskan Ali Syari’ati bahwasanya dalam simbol kurban bermakna kemusnahan dan kematian ego manusia.“Berkurban berarti menahan diri dan berjuang melawan godaan ego”. Muhammad Ali (1874-1951) seorang musafir modern, memaknai kurban sebagai tindakan kerendahan hati dan kesabaran dalam penderitaan dan ketakjuban kepada ilahi. 
   Yang menarik kita cermati adalah sejarah ritual kurban itu sendiri. Pemaknaan ibadah kurban selama ini selalu disandarkan kepada sosok laki-laki yakni Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Padahal, dalam sejarah itu ada sosok manusia yang nyaris diabaikan perananya, mereka adalah Siti Sarah dan Siti Hajar. Siti Sarah rela berkurban, merelakan Ibrahim (suaminya) untuk menikah lagi dengan Siti Hajar, karena ketidakmampuannya memberikan keturunan setelah berpuluh-puluh tahun menikah. Begitupun sosok Siti Hajar, sosok perempuan yang luar biasa melahirkan seorang Ismail yang kelak menjadi Nabi. Siti Hajar berhasil mendidik anaknya menjadi seorang pemuda yang taat dan sholeh. Sehingga tatkala sang ayah memintanya untuk menyembelihnya karena Alloh, Ismail tanpa tedeng aling-aling langsung menyanggupinya. Sebuah pengorbanan yang luar biasa, pengorbanan yang sulit kita temui pada masa sekarang ini. Sebuah pengorbanan karena kecintaannya kepada Alloh SWT. Berdasar dari kisah sejarah tersebut, seluruh civitas Universitas Galuh (Unigal) Ciamis mencoba mensauritauladani pengorbanan Nabi Ibrahim tersebut kedalam kelangsungan pengelolaan Unigal. 
   “Makna kurban 1434 H ini untuk lebih meningkatkan diri kepada Alloh SWT serta untuk lebih memupuk tali persaudaraan diantara seluruh civitas akademika Universitas Galuh (Unigal) Ciamis dengan memberikan hewan kurban untuk dikelola oleh DKM untuk disalurkan kepada warga Unigal serta masyarakat baik disekitar lingkungan kampus maupun ke panti-panti sosial, “ungkap Rektor Universitas Galuh Ciamis, Prof. H. Suherli, MPd disela-sela pelaksanaan pemotongan hewan kurban dihalaman belakang kampus Unigal Ciamis, Selasa (15/10). Hal yang sama diutarakan Wakil Ketua DKM, Raudhatul Muttaqin Unigal yang merupakan Pembantu Dekan III dari Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Juju Juandi. Menurutnya, ibadah kurban mempunyai pesan, kita hanya bisa dekat dengan Alloh, bila kita mendekati saudara-saudara kita yang kekurangan. Kita sering terjebak dan ektremisme ritual sehingga lupa akan substansi ritual yang kita lakukan. Jika kurban dianggap sebagai hal yang mahal maka kurban akan kehilangan fungsi sosialnya. Ibadah kurban bukan untuk sekedar ritual persembahan untuk meningkatkan kualitas spiritual seseorang, bukan hanya cara untuk memperoleh kepuasan batin karena sudah naik ke langit. Bukan pula kesempatan buat orang kaya untuk memamerkan kesolehan dengan harta yang dimilikinya. Dengan ibadah kurban, kaum muslim memperkuat kepekaan sosialnya, naik ke langit dengan kemakmuran bumi. Nah, kepekaan sosial inilah yang mesti kita jaga. 
   Usaha mendekati Tuhan, mesti kita lakukan sehari-hari, secara terus menerus. Karena itu agama islam disebut sebagai “jalan” (dalam terminologi Al-quran syariah, tariqah. Shabil, mansak dan minhaj, semuanya mempunyai arti jalan mendekati Tuhan. Jadi melakukan kurban, yaitu berbuat mendekati Tuhan itu dinamis, tiada henti-hentinya menempuh jalan yang hanya berujung pada keridhoan Alloh, kata Juju. “Pelaksanaan pemotongan hewan kurban di Unigal sendiri tahun ini ada peningkatan yaitu 10 ekor sapi dan 10 ekor domba dari seluruh civitas akademika Unigal untuk disalurkan selain warga Unigal kepada 1500 masyarakat disekitar lingkungan kampus Unigal serta ke panti-panti sosial yang ada dilingkungan Dewasari Cijantung, Kelurahan Benteng, Kelurahan Pawindan, Kelurahan Maleber, Desa Mandalika dan Desa Mangkubumi, “kata Juju. (Mamay/Dian)

No comments:

Koprasi Warga Cimahi Mandiri Menggelar RAT Tepat Waktu

Cimahi (LawuPost)  Koperasi yang sehat dan baik adalah Koperasi yang mampu melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) tepat waktu, dan Rap...