Kediri(Lawunews.Com)
Pasukan yang tergabung dalam Satuan Tugas TNI AL Penanggulangan Bencana erupsi Gunung Kelud tiba di Desa Wates, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jum’at (14/02).
Sebelumnya pasukan ini diberangkatkan oleh Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum., dari Bhumi Marinir Karang Pilang, Surabaya sekitar pukul 16.30 WIB, kemudian tiba di desa wates sekitar pukul 20.45 WIB.
Setibanya di daerah sasaran, Satgas TNI AL melakukan koordinasi dengan jajaran teretorial setempat dan instansi terkait.
Selanjutnya tim satgas mendirikan tenda pasukan, Posko Bantuan, Rumah Sakit Lapangan serta dapur umum, bertempat di Lapangan Sepak Bola depan Koramil 0809/10 Wates, Kediri.
Relawan TNI AL dipimpin oleh Komandan Satgas Letkol Marinir Irfan Nasution diperkuat dengan 161 persoel Marinir gabungan, serta pasukan elit Intai Para Amfibi (Taifib) Marinir.
Posko tersebut baru dapat melayani masyarakat dan pengungsi korban erupsi Gunung Kelud pada esok harinya.
Menurut keterangan petugas Koramil Wates jumlah pengungsi saat ini sebanyak 6.570 orang tersebar di 23 titik di 18 desa yang ada di Kecamatan Wates.
“Jumlah pengungsi meningkat jika menjelang malam dan akan berkurang jika siang hari”, kata Bintara Pembina Desa (Babinsa) Wates Serma Suparyono.
“Menjelang pagi kebanyakan pria kembali kerumahnya untuk melihat atau memberi makan ternak yang mereka tinggalkan, selanjutnya menjelang malam mereka kembali ke pengungsian”, ujar Serma Suparyono.
Ketika meninjau lokasi bencana erupsi Gunung Kelud di Kediri, Jum’at 14 Februari 2014, pukul 19.00 WIB, Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf mengimbau warga agar membawa hewan ternaknya ke daerah pengungsian.
Di wilayah Kecamatan Wates pemerintah daerah telah meneyediakan enam tempat pengungsian untuk menampung hewan ternak.
Tempat penampungan ternak berada di Desa Tawang, Desa Pojok, Desa Wonorejo, Desa Tunge, Desa Silir serta Desa Tempurejo.
Secara administratif Gunung Kelud masuk wilayah Kabupaten Kediri, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Blitar, di Jawa Timur.
Gunung berapi ini meletus lagi pada Kamis, 13 Februari 2014 pukul 22.50 WIB. Letusan Gunung Kelud kali ini lebih besar daripada letusan yang pernah terjadi pada tahun 1990.
Informasi tersebut disampaikan lewat siaran pers Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementrian Energi, Sumber daya Alam, dan Mineral, yang diterima Jum’at 14 Februari 2014 dini hari. (Dispenarmatim/Red)
Pasukan yang tergabung dalam Satuan Tugas TNI AL Penanggulangan Bencana erupsi Gunung Kelud tiba di Desa Wates, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jum’at (14/02).
Sebelumnya pasukan ini diberangkatkan oleh Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum., dari Bhumi Marinir Karang Pilang, Surabaya sekitar pukul 16.30 WIB, kemudian tiba di desa wates sekitar pukul 20.45 WIB.
Setibanya di daerah sasaran, Satgas TNI AL melakukan koordinasi dengan jajaran teretorial setempat dan instansi terkait.
Selanjutnya tim satgas mendirikan tenda pasukan, Posko Bantuan, Rumah Sakit Lapangan serta dapur umum, bertempat di Lapangan Sepak Bola depan Koramil 0809/10 Wates, Kediri.
Relawan TNI AL dipimpin oleh Komandan Satgas Letkol Marinir Irfan Nasution diperkuat dengan 161 persoel Marinir gabungan, serta pasukan elit Intai Para Amfibi (Taifib) Marinir.
Posko tersebut baru dapat melayani masyarakat dan pengungsi korban erupsi Gunung Kelud pada esok harinya.
Menurut keterangan petugas Koramil Wates jumlah pengungsi saat ini sebanyak 6.570 orang tersebar di 23 titik di 18 desa yang ada di Kecamatan Wates.
“Jumlah pengungsi meningkat jika menjelang malam dan akan berkurang jika siang hari”, kata Bintara Pembina Desa (Babinsa) Wates Serma Suparyono.
“Menjelang pagi kebanyakan pria kembali kerumahnya untuk melihat atau memberi makan ternak yang mereka tinggalkan, selanjutnya menjelang malam mereka kembali ke pengungsian”, ujar Serma Suparyono.
Ketika meninjau lokasi bencana erupsi Gunung Kelud di Kediri, Jum’at 14 Februari 2014, pukul 19.00 WIB, Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf mengimbau warga agar membawa hewan ternaknya ke daerah pengungsian.
Di wilayah Kecamatan Wates pemerintah daerah telah meneyediakan enam tempat pengungsian untuk menampung hewan ternak.
Tempat penampungan ternak berada di Desa Tawang, Desa Pojok, Desa Wonorejo, Desa Tunge, Desa Silir serta Desa Tempurejo.
Secara administratif Gunung Kelud masuk wilayah Kabupaten Kediri, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Blitar, di Jawa Timur.
Gunung berapi ini meletus lagi pada Kamis, 13 Februari 2014 pukul 22.50 WIB. Letusan Gunung Kelud kali ini lebih besar daripada letusan yang pernah terjadi pada tahun 1990.
Informasi tersebut disampaikan lewat siaran pers Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementrian Energi, Sumber daya Alam, dan Mineral, yang diterima Jum’at 14 Februari 2014 dini hari. (Dispenarmatim/Red)
No comments:
Post a Comment