Monday, June 30, 2014

IPKB Kabupaten Ciamis Belajar Banyak dari Bali

Bali (Lawunews.Com)
Pengalaman berharga dipetik Ikatan Pemerhati Kependudukan dan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) Kabupaten Ciamis dari kunjungan study banding ke Propinsi Bali. Pulau yang terkenal karena obyek wisata dan budayanya tersebut yang tersebar di sembilan Kabupaten yang meliputi Kabupaten Jembrana, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Badung, Kota Gianyar, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Bangli, Kabupaten Karangasem, Kabupaten Buleleng dan Kota Denpasar selalu menjadi topik pembicaraan para wisatawan domestik maupun mancanegara.

Pulau dengan luas 5636 KM2 dihuni penduduk berjumlah 4 juta jiwa dengan populasi kepadatan penduduk 694 KM2 dengan mayoritas yang mencapai 92 persen beragama Hindu sisanya agama Islam, Kristen dan Budha. Selain melakukan kunjungan study banding ke BKKBN Propinsi Bali, IPKB juga memetik pelajaran berharga bagaiman penataan baik budaya, wisata di tengah keanekaragaman penduduknya yang terjaga situasi keamanannya dengan menerapkan Trikarana yang meliputi parahyangan yang berarti menjunjung tinggi Ketuhanan. 

Pamongan yang berarti menjaga hubungan antar umat manusia dan palemahan yang berarti menjaga hubungan dengan alam sehingga Bali menjadi surga bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara. Dengan kerasannya para wisatawan tersebut untuk berdiam di Bali, hal ini tentu saja mendatangkan kesejahteraan sendiri bagi para pribumi asli Bali.

Ketua IPKB Kabupaten Ciamis sewaktu dimintai keterangan atas hasil kunjungan study banding ke Bali memaparkan tentang Bali. Menurutnya,  dalam industry wisata dunia nama Bali merupakan salah satu destinasi wisata yang sangat popular diantara traveler. Bahkan lebih banyak traveler international yang lebih mengenal Bali daripada Indonesia. Seringkali mereka berpikir bahwa Indonesia merupakan bagian dari Bali, padahal situasi yang benar adalah Bali merupakan bagian dari Indonesia. Dalam beberapa postingan sebelumnya, saya juga telah menerima informasi mengenai beberapa tempat wisata favorit dipulau yang indah ini. 

Bali pertama kali diperkenalkan oleh seorang pertapa dari Gunung Raung di Jawa Timur yang bernama Maha Rsi Markandeya pada abad ke – 17. Dalam doanya beliau mendapat wahyu untuk pindah kepulau Dawa, sebuah pulau yang panjang. Dengan membawa 800 orang pengikut mereka memulai perjalanan hingga akhirnya tiba diwilayah Bali Barat. Namun dalam perjalanan ini ¾ pengikutnya meninggal dunia dimakan harimau dan ular besar dihutan sehingga mereka memutuskan untuk kembali ke Gunung Raung.

Setelah  mendapatkan pengikut baru dan melakukan ritual menanam Panca Dhatu yang terdiri dari 5 jenis logam sebagai penolak bala akhirnya mereka kembali ke Pulau Dawa dan berhenti di kaki Gunung Agung tepatnya Besakih. Agama hindu yang lebih tepat disebut agama Bali mulai diperkenalkan dan mereka menyembah Sanghyang Widhi 3 kali sehari dengan menggunakan sesajen atau bebali yang mengandung 3 unsur yaitu air, api dan bunga yang harum.

Berdasarkan informasi sejarah Pulau Bali pertama kali dihuni pada taun 3000 – 2500 SM, mereka adalah orang Asia yang bermigrasi ke Pulau Bali, namun zaman mereka tergantikan oleh orang India yang beragama Hindu pada tahun 100 SM dan dari sini budaya India terus berkembang hingga saat ini.Budaya Bali sangat banyak dipengaruhi oleh budaya India. Nama lain Bali yaitu Balidwipa ditemukan pada berbagai prasasti diantaranya Prasasti Blanjong yang dibuat oleh Sri Kesari Warmadewa pada tahun 913 Masehi. Pada masa ini mereka telah menemukan system irigasi subak yang terkenal sebagai system persawahan yang paling terkenal di Bali.

Dalam masa penjajahan Bali telah terjajah oleh Belanda dan Jepang hingga akhirnya bergabung dengan Republik Indonesia Serikat ketika Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada 29 Desember 1949 dan pada tahun 1950 Bali akhirnya resmi menjadi salah satu propinsi dari Republik Indonesia.
Pulau Bali secara keseluruhan memiliki panjang 153 km dan lebar 112 km terpisah 3.2 km dari Pulau Jawa. Terdapat beberapa gunung berapi di Bali, namun yang tertinggi adalah Gunung Agung dengan ketinggian 3.148 m. Setelah Gunung Agung, terdapat Gunung Batur dengan ketinggian sedikit lebih rendah.

“Mayoritas penduduk Bali beragama Hindu dan sisanya beragama Islam, Protestan, Katolik, dan Buddha. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia dan Bahasa Bali, sedangkan Bahasa Inggris adalah bahasa ketiga yang paling banyak digunakan. Jenis pekerjaan yang mendominasi di Bali adalah pekerjaan yang terkait dengan industry wisata, pertanian, perikanan dan juga seniman,” papar Mamay. (Dian)

No comments:

Koprasi Warga Cimahi Mandiri Menggelar RAT Tepat Waktu

Cimahi (LawuPost)  Koperasi yang sehat dan baik adalah Koperasi yang mampu melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) tepat waktu, dan Rap...