Wednesday, July 23, 2014

SDN 3 Kertasari Siap Sukseskan Program Adiwiyata

Ciamis (Lawunews.Com)
Kepedulian dalam memelihara lingkungan dilakukan sebelas sekolah di Kabupaten Ciamis berujung penghargaan dari Gubernur Jawa Barat, H. Ahmad Heryawan. Penataan sekolah berwawasan lingkungan yang dilakukan kesebelas sekolah tersebut langsung mendapat anugerah Raksa Prasada. Penghargaan diberikan lang­sung oleh Ahmad Heryawan pada peringatan hari lingkun­gan Hidup Sedunia tingkat Jawa Barat, di Lapang Sepak­bola, Majasetra, Majalaya Ka­bupaten Bandung Minggu (22/6). Sekolah yang menerima penghargaan Raksa Prasada yakni SDN 3 Kertasari, SDN 3 Cigembor, MIN Lumbungsari, MIS Nurul Falah, SMPN 1 Cimanggu, SMPN 1 Cipaku, MTsN Cijeungjing, SMPN 4 Ciamis, SMPN 5 Ciamis, SMKN 1 Rancah, dan SMK Al Huda Turalak. Kesebelas sekolah itu selama ini terus berupaya melakukan penyelamatan lingkungan dengan terus mengenalkannya kepada para siswa.


Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup, Provinsi Jawa Barat, Dr Ir Anang Sudarna, MSc PhD mengatakan sekolah yang menerima peng­hargaan merupakan sekolah yang sudah melakukan upaya pemeliharaan dan penyela­matan lingkungan di setiap. sekolah. "Mereka memiliki komitmen yang besar dalam memelihara kelestarian lingkungan di seko­lah masing-masing atau den­gan kata lain sekolah berbasis lingkungan," katanya. Tahun ini, kata Anang ada 74 sekolah tingkat SMP di Jawa Barat yang menerima penghar­gaan Raksa Prasada dari Gu­bernur Jawa Barat dan akan di­ikutsertakan dalam lomba lingkungan hidup tingkat Na­sional tahun depan. Sehingga jumlah sekolah pe­nerima penghargaan lingkungan hidup tingkat nasional di Jawa Barat bisa lebih banyak lagi di banding tahun ini. Kata dia jumlah penerima penghar­gaan lingkungan hidup nasion­al atau adiwiyata untuk tahun ini di Jawa Barat sebanyak 84 sekolah untuk semua jenjang pendidikan.

“Mudah-mudahan tahun de­pan bisa lebih banyak lagi, se­hingga jumlah sekolah yang memiliki komitmen untuk me­melihara dan melestarikan lingkungan hidup jadi lebih banyak lagi," katanya. Tegas dia, dengan adanya penghargaan tersebut bisa menjadi motivasi sekolah untuk terus melakukan upaya nyata dalam memelihara lingkungan. Juga bisa menjadi penyemangat sekolah lain untuk ikut terlibat secara aktif dalam me­lakukan pemeliharaan lingkun­gan. Kata Anang, kondisi lingkun­gan di Kota dan Kabupaten di Jawa Barat saat ini dalam kon­disi memprihatinkan. Butuh aksi nyata dari berbagai lapisan masyarakat dalam memelihara lingkungan agar kondisi alam lebih baik lagi. Gubernur Jawa Barat, Ah­mad Heryawan mengharapkan, sekolah yang menerima peng­hargaan bisa terus melakukan kegiatan penyelamatan lingku­ngan dan menularkannya pada sekolah lain. "Kalau tidak sekarang kapan lagi, kalau tidak oleh kita oleh siapa lagi, mari kita selamatkan lingkungan oleh kita warga Jawa Barat," ajaknya.

SDN 3 Kertasari
Penataan sekolah berwawasan lingkungan yang dilakukan SDN 3 Kertasari Kabupaten Ciamis berbuah penghargaan dari Gubernur Jawa Barat, H. Ahmad Heryawan. SDN 3 Kertasari ditetapkan sekolah berbudaya lingkungan di Jawa Barat dan berhak menerima penghargaan raksa prasada. Bahkan sekolah tersebut diu­sulkan oleh Pemerintah Jawa Barat untuk mengikuti lomba lingkungan tingkat nasional yang pemenangnya diganjar penghargaan Adiwiyata.  Kepala Sekolah SDN 3 Kertarasi Hj. Eni Sumarni, S.Pd mengatakan, pe­nataan lingkungan di sekolah bukan untuk ikut lomba. Teta­pi semata-mata untuk mem­buat siswa nyaman berada di lingkungan sekolah yang kon­disinya nyaman dan ramah lingkungan. "Kami pun melakukan ba­nyak penataan, lokasi yang tadinya tidak menarik kami tata jadi menarik. Lahan yang tidak terpakai, kami tata se­hingga nyaman dan menarik," katanya.

Ternyata, penataan yang di­lakukan sekolah menarik per­hatian dari Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat. Pihak BPLHD melakukan peninja­uan langsung ke sekolah se­cara mendadak. "Dan akhirnya kami ditetap­kan sebagai sekolah peneri­man Penghargaan Raksa Prasada dari Gubernur Jawa Barat,” ucapnya. Penataan kawasan sekolah menjadi nyaman dan berbu­daya lingkungan kata Hj. Eni akan terus dilakukan dan memang sudah direncanakan se­jak awal. Rencananya, sekolah akan menata sebuah kawasan belakang sekolah dengan pembuatan bank sampah, green house, kolam ikan dan penataan aneka tanaman dan apotek hidup.

Kata dia sekolah itu benar­-benar menjadi rumah ke dua bagi anak-anak, sehingga dalam belajar para siswa lebih te­nang dan nyaman. la juga mengharapkan penghargaan yang diberikan Gubernur menjadi pelecut se­mua warga sekolah untuk te­rus melakukan penataan seko­lah berbudaya lingkungan. Bahkan bisa terus menjalar hingga lingkungan masing­-masing siswa. "Kalau memang apa yang kami lakukan ini kembali mendapat penghargaan di tingkat Nasional itu adalah berkah. Jika tidak kami tetap akan melakukan penataan ka­wasan sekolah hingga benar-­benar berbudaya lingkungan," ucapnya.Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Kabupaten Ciamis, Unang Damarsono melalui Kasubid Lingkungan Hidup Strategis, Drs. H. Asep Heryana, M.Pd membenarkan bahwa SDN 3 Kertasari mendapat anugerah  Raksa Prasada bersama-sama 11 sekolah lainnya di Kabupaten Ciamis dan saat ini sedang diajukan untuk penilaian Lomba Adiwiyata.

Pihaknya mengimbau pro­gram Adiwiyata ini jangan han­ya menjadi tanggung jawab pi­hak sekolah saja tapi diharap­kan dinas-dinas terkait harus pro aktif untuk mendukung program Adiwiyata ini termasuk pemerintah daerah sehingga terjadi sinergitas antara lemba­ga sekolah dengan dinas-dinas terkait untuk mensukseskan program Adiwiyata di Kabupat­en Ciamis. Program Adiwiyata sendiri merupakan program dari Kementrian Lingkungan Hidup bekerjasama dengan Kementri­an Pendidikan Nasional, Ke­mentrian Agama dan Kementri­an Dalam Negeri, kata H. Asep.  Ada 4 indikator dalam mewu­judkan program Adiwiyata, di­antaranya pengembangan kebi­jakan Kepala Sekolah diant­aranya Visi dan Misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, kebijakan sekolah dalam mengembangkan pem­belajaran pendidikan lingkungan hidup kebijakan peningka­tan SDM (Tenaga Kependidi­kan dan non Kependidikan) di­bidang Pendidikan.Lingkungan Hidup. Pengembangan kuriku­lum berbasis lingkungan diant­aranya pengembangan model pembelajaran lintas mata pela­jaran, penggalian dan pengem­bangan materi serta persoalan lingkungan hidup yang ada di masyarakat sekitar dan pengem­bangan metode belajar berbasis lingkungan dan budaya.

Pengembangan kegiatan berbasis partisipatif diantaran­ya menciptakan kegiatan ekstrakurikuler/kurikuler dibidang lingkungan hidup berbasis par­tisipatif di sekolah, mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar, membangun kegiatan kemi­traan dalam pengembangan pendidikan lingkungan hidup di sekolah. Pengelolaan dan atau pengembangan sarana pen­dukung sekolah diantaranya pengembangan fungsi sarana pendukung sekolah yang ada untuk pendidikan lingkungan hidup, peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan didalam dan diluar kawasan sekolah serta pengembangan sistem pengelolaan sampah, kata H. Asep. (Mamay)

No comments:

Koprasi Warga Cimahi Mandiri Menggelar RAT Tepat Waktu

Cimahi (LawuPost)  Koperasi yang sehat dan baik adalah Koperasi yang mampu melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) tepat waktu, dan Rap...