Friday, January 30, 2015

Pemerataan Guru untuk Pemerataan Mutu

Kuningan (LawuNews) Guru memainkan peranan strategis dalam keseluruhan proses pendidikan. Setiap upaya meningkatkan mutu pendidikan seharusnya dimulai dari guru, yakni dengan meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraannya. 

Untuk mengatasi kekurangan guru, diperlukan langkah-langkah kongkret upaya penataan dan pemerataan guru (PPG). Selama ini Kuningan sudah melakukan PPG dalam bentuk merger sekolah. Merger perlu dilanjutkan dan dikombinasikan dengan upaya PPG lainnya semisal pembelajaran kelas rangkap.

Demikian dikatakan oleh Bupati Utje Khairiyah Hamid Suganda sebagaimana disampaikan oleh Ucu Suryana, staf ahli bupati pada kegiatan konsultasi publik PPG di Kuningan (28/1). Konsultasi publik ini merupakan ajang pembahasan publik tentang upaya penataan dan pemerataan guru USAID PRIORITAS di kabupaten Kuningan. Pertemuan diikuti oleh berbagai pemangku kepentingan pendidikan di Kuningan untuk membahas hasil kerjatim PPG Kuningan dan rekomendasi yang ditawarkan oleh tim tersebut.

Dedi Supardi, sekretaris dinas pendidikan, melakukan ekspose hasil kerja tim PPG. Ia memaparkan hasil analisis data sebaran dan kualifikasi guru. Atas dasar hasil analisis data tersebut, timnya kemudian melakukan analisis kebijakan distribusi guru. Ia memaparkan sejumlah kemungkinan kebijakan yang bisa ditempuh dalam rangka mengimplementasikan PPG di kabupaten Kuningan.

Erna Irnawati, koordinator USAID PRIORITAS Jawa Barat, menjelaskan latar belakang dan tujuan PPG di Kuningan. Menurutnya, ada semacam alergi mutasi di kalangan para guru karena guru cenderung mengasumsikan mutasi sebagai sangsi atau hukuman. “Padahal, pemerataan guru itu sama dengan pemerataan mutu pendidikan,” ujar Erna. 

Ia sependapat dengan bupati bahwa semua sekolah semestinya memiliki kualitas yang sama dan semua merupakan sekolah favorit. Ini sejalan dengan semboyan Kementerian Pendidikan RI bahwa every school is a good school.“Adalah hak siswa, baik di perkotaan maupun di perdesaan, untuk mendapatkan pendidikan berkualitas dengan guru yang berkualitas,” tegas Erna. 

Dengan demikian, kata Erna lagi, setiap guru mestinya merasa bangga bila dimutasikan karena itu berarti guru tersebut berkualitas.Lebihlagi, tambah Erna, sesungguhnya mutasi guru itu merupakan peluang karir bagi guru itu sendiri.

Sejumlah alternatif kebijakan PPG mengemuka dalam diskusi publik ini. Diperlukan suatu aturan penataan dan pemerataan guru PNS di Kuningan. Mendorong PNS di luar fungsional guru untuk menjadi guru. Penyesuaian rombel dengan ruang kelas. Kerjasama dengan kemenag dalam pemerataan guru PAI. Melanjutkan program merger yang sudah berlangsung sejak empat tahun lalu. Pemanfaatan tenaga sukwan secara lebih optimal. Pembelajaran kelas rangkap.

Bupati mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaannya terhadap USAID, khususnya berkenaan dengan upaya penataan dan pemerataan guru di Kuningan sebagai isu strategis yang membutuhkan penangan mendesak. (Red)

No comments:

Koprasi Warga Cimahi Mandiri Menggelar RAT Tepat Waktu

Cimahi (LawuPost)  Koperasi yang sehat dan baik adalah Koperasi yang mampu melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) tepat waktu, dan Rap...